Harus ditindak kalau ada penimbunan atau kenapa enggak jalan. Pak Presiden sudah dua kali perintah ini, masa enggak patuh

Purwokerto (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan meminta instansi terkait untuk segera mengatasi masalah minyak goreng di pasaran yang justru mengalami kelangkaan setelah adanya kebijakan satu harga dan disusul dengan kebijakan tiga harga.

"Pandemi ini membuat masyarakat kita banyak yang susah. Oleh karena itu Pak Presiden Joko Widodo sudah instruksi harga minyak goreng itu satu harga untuk rakyat," kata Zulkifli Hasan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.

Namun justru kini masih terjadi kelangkaan dan harganya belum stabil. Ia mengharapkan pemerintah segera bertindak, terutama terhadap kemungkinan adanya penimbunan minyak goreng.

"Harus ditindak kalau ada penimbunan atau kenapa enggak jalan. Pak Presiden sudah dua kali perintah ini, masa enggak patuh," kata Zukifli Hasan.

Pemerintah sebelumnya telah menerapkan kebijakan minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter, kemudian kebijakan minyak goreng tiga harga yakni minyak goreng curah sebesar Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 liter.

Akan tetapi setelah kebijakan tersebut dikeluarkan, masyarakat kesulitan mendapatkan minyak goreng karena terjadi kelangkaan di pasaran.

Baca juga: Kemendag: Harga minyak goreng dalam proses stabilisasi

Bahkan sejumlah pedagang di Pasar Manis, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, juga sulit mendapatkan pasokan minyak goreng murah tersebut untuk dijual kepada konsumen.

Salah seorang pedagang di Pasar Manis Purwokerto, Icuk mengaku telah didatangi oleh tenaga pemasaran dari salah satu produsen minyak goreng kemasan premium dan menginformasikan jika akan segera mengirimkan minyak goreng yang dipesan.

Akan tetapi setelah ditunggu sampai saat sekarang, kata dia, minyak goreng yang telah dipesan tidak kunjung datang.

"Kemarin katanya, harga minyak gorengnya dari sana cuma Rp13.500 per liter dan ada juga merek lainnya yang ditawarkan dengan harga Rp12.500 per liter. Tapi sampai sekarang tidak kunjung datang," katanya.

Pedagang lainnya, Cikem mengakui kesulitan mendapatkan pasokan minyak goreng untuk bisa dijual di Pasar Manis.

Kalaupun ada, kata dia, harga minyak goreng yang ditawarkan belum sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.

"Katanya ada subsidi, dimurahkan, tapi ternyata barangnya enggak ada. Jadi susah cari minyak goreng, banyak konsumen yang minta minyak goreng murah, tapi harganya belum stabil," katanya.

Baca juga: Puluhan warga jadi korban penipuan minyak goreng Rp150 ribu/dus

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022