"Kabelnya sudah datang, petugas tengah mempersiapkan pekerjaan penyambungan instalasi," kata Kepala PT PLN Ranting Tanjung Balai Karimun, Khalid ketika dihubungi di Tanjung Balai Karimun, Sabtu.
Khalid mengatakan penyambungan instalasi dilakukan untuk menghubungkan mesin pembangkit dengan sistem pengumpan (feeder) berupa jalur pendistribusian daya. Kemudian, PLN juga melakukan penyambungan instalasi dari "feeder" menuju jaringan bertegangan tinggi.
"Kita belum dapat memastikan kapan penyambungan itu selesai. Namun, kita harapkan mesin pembangkit sudah menjalani tes beban pada Oktober," katanya.
Tes beban merupakan tahapan terakhir dari seluruh rangkaian uji coba menjelang pengoperasian mesin hasil kerja sama PLN dengan PT Ekadaya tersebut.
"Tes beban bertujuan menguji kemampuan mesin menghasilkan serta menyalurkan daya kepada pelanggan," ucapnya.
Mengenai uji coba mesin beberapa waktu lalu, menurut dia baru sebatas menguji apakah mesin tersebut dapat menyala dengan baik.
"Uji coba yang lalu hanya mengetes nyala mesin, bukan untuk menguji kemampuan menghasilkan energi listrik," kata dia.
Proyek PLTU Tanjung Sebatak merupakan salah satu upaya PLN dalam mengentaskan krisis listrik di Pulau Karimun Besar.
Tahap awal, pihak PLN menyiapkan dua unit mesin pembangkit dengan kapasitas daya 2x7 megawatt. Daya yang dihasilkan dari dua mesin tersebut diharapkan dapat membantu mesin pembangkit tenaga diesel di Unit PLTD Bukit Carok.
"Proyek ini merupakan program jangka panjang dalam upaya mengakhiri penggunaan mesin tenaga diesel. Walau bagaimanapun, biaya solar untuk mengoperasikan mesin diesel lebih mahal dibandingkan batu bara untuk mesin tenaga uap," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011