Kabupaten Sukabumi merupakan daerah terbanyak yang memiliki pondok pesantren (ponpes), maka dari itu Pemkab Sukabumi, khususnya saya menginginkan daerah ini bisa mencetak banyak hafidz Al Quran
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Bupati Sukabumi Marwan Hamami ingin menjadikan daerah yang dipimpinnya itu sebagai daerah pencetak hafidz (penghafal) Al Quran, setidaknya di Provinsi Jawa Barat karena sesuai dengan visinya yakni terwujudnya Kabupaten Sukabumi yang religius.
"Kabupaten Sukabumi merupakan daerah terbanyak yang memiliki pondok pesantren (ponpes), maka dari itu Pemkab Sukabumi, khususnya saya menginginkan daerah ini bisa mencetak banyak hafidz Al Quran," katanya di Sukabumi, Rabu.
Menurut dia agar cita-citanya tersebut bisa tercapai, saat ini Pemkab Sukabumi tengah gencar melakukan pembinaan generasi muda, khususnya anak-anak dengan memberikan pendidikan tentang pemahaman Al Quran, sejalan dengan misi pembangunan sumber daya manusia (SDM) untuk menyongsong generasi Indonesia Emas 2045.
Untuk itu, pembinaan terhadap anak usia dini terkait pemahaman Al Quran harus ditingkatkan. Pihaknya optimistis Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu daerah penghasil hafidz terbanyak di Jabar, sehingga SDM generasi penerus bisa lebih religius.
Pihaknya mengapresiasi konsistensi "Baldatun Center", yang terus berupaya mencetak hafidz Al Quran terus berjalan, bahkan sudah ada ratusan anak yang dibina lembaga ini untuk dijadikan hafidz.
"Tentunya Pemkab Sukabumi sangat mendukung upaya tersebut karena sejalan dengan cita-cita," kata Marwan Hamami.
Sementara, Penanggungjawab "Baldatun Center" Ade Dasep Zaenal Abidin menambahkan lembaga yang didirikannya sejak enam tahun lalu , dari ratusan anak yang dibinanya saat ini sudah puluhan anak yang tercatat sebagai hafidz.
"Ada 73 anak yatim binaan kami yang menjadi hafidz Quran yang hafal 30 juz , 43 anak yang hafidz dua juz yakni juz 29-30 dan masih banyak lagi," tambahnya.
Lembaga Baldatun Center yang baru saja berulang tahun ke-6, menjadikam hari jadinya tersebut sebagai momentum pembuktian anak-anak yatim belum baligh bi bisa menunjukkan kemampuannya dalam hafalan Al Quran.
Kemampuan menghafal Al-Quran bukan hanya sebatas untuk kompetisi saja melainkan untuk menjaga kitab suci umat Islam ini sebagai penuntun dan mengajak membaca dan merenungkan kalam-kalam ilahi, demikian Ade Dasep Zaenal Abidin.
Baca juga: Sukabumi berencana bangun sekolah tinggi ilmu Alquran
Baca juga: Program "Satu Desa Satu Hafidz", Bekasi kirim 38 penghafal Al Quran
Baca juga: Gerakan "Jabar Menghafal" tingkatkan minat baca Al Quran
Baca juga: Dedi Mulyadi gagas satu desa satu hafidz Al Quran
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022