New York (ANTARA News/AFP) - Dolar jatuh terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat waktu setempat, di bawah tekanan dari kebuntuan politik tentang peningkatan pagu utang Amerika Serikat dan data yang lemah pada pertumbuhan ekonomi AS.
Euro naik menjadi 1,4395 dolar pada Jumat sekitar 21.00 GMT (Sabtu 04.00 WIB), dari 1,4324 dolar pada waktu yang sama Kamis.
Dolar juga melemah tajam terhadap mata uang Jepang, diambil 76,73 yen dibandingkan 77,74 yen. Itu adalah tingkat terendah sejak pertengahan Maret, ketika greenback mencatat rekor terendah pasca-Perang Dunia II pada 76,25 yen.
"Menuju akhir pekan ini, semua mata tertuju pada apakah pembuat kebijakan AS dapat menyelamatkan kesepakatan untuk mencegah risiko default (gagal bayar) utang AS oleh ekonomi terbesar dunia itu," kata Samarjit Shankar dari Bank of New York Mellon.
"Sampai ada kejelasan tentang masalah ini, investor kemungkinan untuk tetap teguh dalam risk-off."
Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa jika plafon utang pemerintah$ 14,29 triliun dolar AS tidak dinaikkan pada Selasa depan, itu bisa memaksa default pada kewajibannya - dan mungkin utang - yang akan memiliki dampak merusak pada pasar keuangan.
Partai Demokrat yang mengendalikan Senat dan Republik yang memimpin DPR tetap berselisih atas langkah-langkah pengurangan defisit terkait dengan menaikkan batas hutang.
Yen dan franc Swiss, keduanya safe havens paling disukai, menguat karena investor khawatir tentang krisis utang Eropa dan potensi bencana default utang AS atau penurunan peringkat kredit.
Data yang lemah tak terduga pada ekonomi AS menambah kegelisahan pasar.
Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa produk domestik bruto (PDB) hanya tumbuh 1,3 persen pada kuartal kedua, lebih lemah dari perkiraan analis. Pemerintah juga memangkas estimasi kuartal pertama, dari 1,9 persen menjadi 0,4 persen.
Untuk semester pertama tahun ini, pertumbuhan di bawah 1,0 persen, meningkatkan kekhawatiran tentang kembali ke resesi.
"Dolar adalah terlihat kurang dan kurang menarik dari pertumbuhan, perspektif fiskal dan moneter," kata Kathy Lien dari GFT.
"Pemulihan ini kehilangan momentum, AS menaikkan utangnya dan Federal Reserve sedang mempertimbangkan stimulus lebih. Jika AS kehilangan peringkat berharga AAA, itu benar-benar akan mematahkan punggung dolar."
Pada akhir perdagangan New York, dolar berada di 0,7852 franc Swiss, turun dari 0,8010 franc pada Kamis.
Pound Inggris menguat menjadi 1,6418 dolar dari 1,6361 dolar sehari sebelumnya.(*)
(A026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011