Jakarta (ANTARA News) - Tiga petinju pelatnas SEA Games XXVI, yakni Deny Hitarihun (NTT/49 kg), Julio Bria (Bali/52 kg), dan Taufan Paransa (Papua/69 kg) akan dikirim ke Kejuaraan Tinju Amatir Asia di Incheon, Korea Selatan, 3-13 Agustus mendatang.

"Visa mereka sudah kami urus, dan kami masih menunggu dukungan dana dari Ketua Umum PP Pertina," kata Ketua Bidang Teknik dan Kepelatihan PP Pertina, Ferry Moniaga, di Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan bahwa selain ketiga petinju tersebut masih ada dua petinju lagi yang semula akan dikirim ke Incheon. Dua petinju itu ialah Atris Neolaka (NTT) dan Arenaldo Moniaga (DKI). Namun karena Arenaldo masih ada urusan di Bali dan Neolaka di NTT, maka tinggal tiga petinju itulah yang akan dikirim.

Ketiga petinju itu dan sejumlah petinju lainnya saat ini terus digembleng dalam Pelatnas SEA Games. Mereka ditangani pelatih asal Kazakhstan, Khamid Barayev, dan pelatih Indonesia, Roni Sigarlaki.

Pada sesi latihan Jumat sore di Pintu VI Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, para petinju dilatih latihan dasar. Di antaranya tentang bagaimana sikap tubuh saat memukul (koordinasi). Selain itu juga diajari bagaimana sikap kaki yang baik dan gerakan tubuh yang efektif saat memukul dan menghindari pukulan lawan.

Para petinju umumnya berlatih dengan semangat dan serius, meskipun mereka mengakhu kelelahan. Para petinju dilatih memukul dengan kombinasi pukulan yang cepat dan terarah. Selain itu mereka diajari menekan lawan dan menghindari tekanan lawan dengan pergerakan kaki yang baik dan benar.

Latihan ini dilakukan karena menurut Barayev hal itulah yang masih terlihat lemah. Penilaian Barayev ini didasarkan pada penampilan para petinju Indonesia saat mengikuti turnamen Piala Presiden di Jakarta, 3-8 juli lalu.

Barayev juga meminta para petinju berlatih menekan sambil memukul dengan banyak pukulan (akumulasi). "Yang terpenting bukan kerasnya pukulan, tetapi banyaknya pukulan, waktu melontarkan yang tepat, dan akurasinya," tutur Barayev melalui penerjemahnya.

Para petinju umumnya mengaku senang dilatih Barayev, karena ada metode latihan baru yang diperkenalkan Barayev. Di antaranya bagaimana menekan lawan dan keluar dari tekanan lawan.

"Latihannya cukup menyenangkan, tidak tegang, dan cukup rileks. Inilah yang sesungguhnya diperlukan saat memasuki tahapan uji tanding. Harus saya akui hampir sebagian besar petinju kita tampil tegang pada Piala Presiden lalu. Padahal kalau dapat tampil lebih rileks, banyak tenaga yang dapat dihemat sehingga dapat tampil fit pada setiap ronde," tutur Julio Bria.(*)
(ANT-133/I015)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011