Makassar (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengajak Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) berkontribusi merumuskan solusi masalah kebangsaan.
"ICMI minimal mengidentifikasi dan memetakan masalah. Kadang ada yang mengkritik tapi ke luar dari konteks keilmiahan," katanya di Makassar, Jumat, pada pelantikan dan rapat kerja pengurus ICMI Sulsel periode 2011-2016.
Hasil rumusan dan opsi-opsi solusi tersebut kemudian disampaikan kepada pemerintah, pinta gubernur.
"ICMI kekuatan bagi bangsa. Begitu banyak persoalan bangsa yang membuat posisi negara ini belum berada pada posisi yang sebaik-baiknya. Ini menjadi tantangan bagi kita semua," katanya.
Pemerintah membutuhkan dukungan dari ICMI peningkatan pengembangan program dalam mewujudkan kemajuan daerah. "Intelektual Islam harus tampil dan seluruh pihak dibutuhkan untuk mencari jalan keluar dari banyak persoalan bangsa," ujarnya.
Dalam rapat kerja bertema revitalisasi fungsi cendekiawan dalam mewujudkan karakter bangsa
berbasis iptek tersebut, Ketua Presidium ICMI Ilham Akbar Habibie, mengatakan, selain mengadvokasi kebijakan pemerintah, fokus organisasi madani ini adalah perbaikan kualitas hidup.
"Perbaikan kualitas hidup melalui program nyata bagi masyarakat akar rumput seperti petani dan nelayan perlu diperhatikan," ujarnya.
Secara makro, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi nasional sudah baik, namun efeknya belum terasa hingga ke masyarakat akar rumput.
"Kesenjangan sosial semakin melebar. Iman dan taqwa yang berkualitas tinggi akan memotivasi kita untuk aktif untuk mencari solusi kualitas hidup. Iman dan taqwa, pikir, kerja dan karya yang meningkatkan kualitas hidup," jelasnya.
Pihaknya, saat ini menjalankan tiga program utama perbaikan kualitas hidup yaitu I-Masjid, pemberdayaan masjid melalui teknologi sebagai titik pelayanan pendidikan. I-Klinik berupa konsultasi kesehatan umat.
Serta Institut Integritas Indonesia sebagai program perbaikan karakter mahasiswa.(*)
(T.KR-RY/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011