Jakarta (ANTARA) - Kendati pandemi belum berakhir dan varian baru COVID-19, omicron, muncul di Indonesia, industri pariwisata masih optimistis bisa kembali menggeliat dan mulai pulih tahun 2022.

Dunia pariwisata adalah salah satu yang terseok-seok akibat pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama dua tahun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah memberi insentif serta anggaran Rp4,55 triliun demi menunjang sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Anggaran dan insentif itu diberikan demi mendorong aktivitas pariwisata yang dilakukan salah satunya lewat gelaran internasional di Tanah Air. Contohnya, Superbike Mandalika International Circuit dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Airlangga mengatakan, proses untuk memulihkannya tak bisa instan. Perlu tahapan-tahapan untuk melewati tantangan, seperti konsistensi penerapan standard di sektor kesehatan, keamanan, keberlanjutan lingkungan di seluruh masyarakat.

Kata kunci yang terus digaungkan untuk membangkitkan ekonomi dari pandemi COVID-19, termasuk pariwisata, adalah kolaborasi serta koordinasi antar lembaga.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia optimistis industri pariwisata dapat mulai menggeliat pada kuartal kedua tahun 2022 setelah kasus omicron diperkirakan menurun di Indonesia dan situasi kembali lebih kondusif.

Orang-orang yang sudah terbiasa dengan kenormalan baru serta upaya untuk belajar dari negara-negara lain yang sudah mulai "berdamai" dengan virus ini bisa membantu pemulihan pariwisata.

Indonesia mulai "pemanasan" dengan proyek percontohan layanan penerbangan internasional perdana ke Bali bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang telah efektif pada 4 Februari 2022.

Proyek ini dilakukan secara hati-hati dan penuh kewaspadaan karena beriringan dengan peningkatan kasus COVID-19 varian omicron. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menginisiasi program warm up vacation sebagai model karantina yang lebih inovatif dengan sistem bubble, aktivitas karantina pelancong tak sebatas di dalam kamar, tapi di area yang didedikasikan untuk bubble.

Sembari menunggu situasi kembali pulih, para pelaku pariwisata diajak untuk tidak berpangku tangan. Mulai dari hotel hingga restoran diminta untuk berbenah serta menjaga kualitas produk serta layanan demi menjaga kepercayaan pelancong dari dalam maupun luar negeri.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, menjaga kualitas layanan hotel dan restoran penting karena pertumbuhan industri pariwisata turut mempengaruhi usaha-usaha lain di sekitarnya.

Pariwisata massal, yang didatangi oleh turis-turis dalam jumlah banyak, adalah contoh bagaimana pariwisata memberikan dampak besar terhadap lingkungan sekitar.

Bukan cuma pengelola tempat wisata yang kebagian untung, ada juga pihak-pihak yang kecipratan rezeki seperti pedagang warung, penjaja suvenir hingga tukang parkir.

Menjaga kualitas layanan dan kepercayaan pengunjung bisa dimulai dari menerapkan standard kebersihan dan kesehatan sehingga bisa mendapatkan sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability) dari pemerintah.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga menekankan pentingnya jaminan kebersihan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan demi meningkatkan kepercayaan publik.

Di platform biro perjalanan daring, kebersihan telah menjadi salah satu faktor penentu konsumen dalam memilih tempat liburan. Sejak pandemi berlangsung, biro-biro perjalanan daring telah meluncurkan fitur-fitur berisi kurasi akomodasi yang sudah menjamin kebersihan dan keamanannya.

Baca juga: Intervensi teknologi bantu tempat wisata jamin kenyamanan pengunjung

Baca juga: Liburan hemat usai Imlek, pilih hostel sebagai tempat menginap

Peluang dari gelaran internasional

Gelaran internasional yang dihelat di Indonesia adalah peluang besar dalam menggerakkan kembali roda pariwisata. Balap motor di sirkuit Mandalika, Lombok, contohnya, akan menarik orang-orang untuk berdatangan ke sana, membantu menambah tingkat hunian hotel yang ikut lesu akibat COVID-19.

Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney sebagai induk Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, Dony Oskaria, menegaskan besarnya dampak dari perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Wilayah tersebut mulai diramaikan oleh ratusan kru dan pebalap tes pramusim ajang MotoGP yang akan berlangsung pada 11-13 Februari. Dony mengatakan, perhelatan bergengsi itu membuat hotel-hotel dipenuhi pengunjung dan berdampak positif terhadap para pelaku pariwisata lainnya.

Sebuah gelaran, kata Dony, memberikan dampak langsung dan tidak langsung untuk industri pariwisata. Manfaat langsung bisa dirasakan oleh hotel hingga restoran yang dikunjungi oleh wisatawan. Dampak tidak langsungnya adalah promosi berkat eksposur media-media di dalam dan luar negeri.

Belum lagi unggahan foto atau video aktivitas di Lombok yang dimuat di akun media sosial para pesohor. Salah satu yang jadi perbincangan di linimasa media sosial adalah ketika warganet mengetahui pebalap Prancis Fabio Quartararo mampir ke konter telepon selular di Kuta Mandalika, Lombok Tengah, untuk membeli kartu SIM.

Unggahan bernada positif dari pebalap-pebalap lain yang mengabadikan momen mereka di Lombok juga disambut meriah oleh warganet Indonesia, sekaligus diharap jadi ajang promosi Mandalika secara cuma-cuma untuk pengikut mereka di media sosial.

Peluang ini tentu harus dibarengi dengan rumus klasik agar aman saat pandemi, yakni senantiasa menjaga protokol kesehatan dengan disiplin memakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan tidak bila tidak perlu. Di sisi lain, terus pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia juga terus didorong agar seluruh lapisan masyarakat lebih terlindungi dari virus.

Baca juga: PHRI yakin Omicron tak halangi pemulihan pariwisata

Baca juga: Pendapatan pariwisata pascapandemi diprediksi terus naik

Baca juga: PHRI optimistis 2022 momentum baik untuk pariwisata

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022