Total kursi pesawat Garuda yang terjual ketika aksi mogok pilot yakni mencapai sekitar 90 persen.

Padang (ANTARA News) - Aksi mogok pilot secara nasional pada 28 Juli 2011 tidak mempengaruhi penjualan tiket pesawat Garuda di Kota Padang, Sumatera Barat,

"Penjualan tiket pesawat Garuda Indonesia tidak mempengaruhi ketika aksi mogok yang dilakukan pilot secara nasional,"kata GM PT.Garuda Indonesia Cabang Padang, Dedi Irawan di Padang, Jumat (29/7).

Menurutnya, tingkat isian penumpang pesawat Garuda dari Jakarta menuju Padang ketika aksi mogok mencapai sekitar 81,7 persen.

"Tingkat isian penumpang terendah penerbangan pada 28 Juli 2011 pukul 06.30 WIB hanya mecapai sekitar 6,7 persen saja,"katanya.

Ia menambahkan, calon penumpang pesawat Garuda berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Ketaping menuju Cengkareng, Jakarta dengan pesawat Boeing 737.

"Total kursi pesawat Garuda yang terjual ketika aksi mogok pilot yakni mencapai sekitar 90 persen,"katanya.

Dia mengatakan, tidak satupun pilot pesawat Garuda dari Kota Padang melakukan aksi mogok, semuanya berjalan lancar tetap menerbang pesawat tujuan Jakarta.

"Pilot di Padang tetap menerbangkan pesawat dari BIM Ketapin menuju Cengkareng, Jakarta, tidak ada penumpang dialihkan dengan pesawat lain,"katanya.

Menurutnya, hanya beberapa daerah di Indonesia pesawat Garuda yang mengalami keterlambatan dalam jadwal penerbangan.

"Daerah yang mengalami keterlambatan di antaranya Pekanbaru, Ujung Pandang, serta Palembang,"katanya.

Dia menambahkan, ketika aksi mogok tersebut, Garuda Indonesia tetap melayani empat kali penerbangan dari BIM, Ketaping menuju Cengkareng, Jakarta.

Pesawat Garuda berangkat dari BIM ke Jakarta empat kali dalam satu hari. Penerbangan pertama dari BIM menuju Jakarta pada pukul 06.30 WIB, kedua 09.15 WIB.

"Selanjutnya penerbangan pukul 14.05 WIB, kemudian penerbangan terakhir pukul 17.55 WIB," kata Dedi Irawan.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011