Liwa, Lampung (ANTARA News) - 30 ekor lebih gajah liar telah merusak ratusan batang pohon kelapa milik warga Pekon (Desa) Pemerihan, Kecamatan Bengkunat Belimbing, Lampung Barat, bahkan diprediksi cakupan wilayah kerusakan akan semakin meluas.
"Hampir setiap malam puluhan gajah liar merusak ratusan batang tanaman kelapa dan kakao milik warga setempat, selain itu gajah liar juga merusak tanaman sayur petani yang memasuki panen, sehingga petani setempat menderita kerugian besar," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, melalui Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II, Achmad Sutardi, di Bengkunat, Jumat.
Dia menjelaskan, sudah sebulan puluhan gajah liar itu tidak beranjak dari area lahan pertanian dan perkebunan warga, menjadikan kerusaan semakin luas.
Menurut dia, puluhan petani mengalami kerugian besar karena tanaman rusak dan tidak dapat dipanen, yang mengancam krisis pendapatan.
"Lokasi lahan perkebunan berada di dalam hutan kawasan sehingga petugas tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi yang terjadi, dan hanya bisa menghalau gajah liar tersebut agar tidak masuk perkampungan dan merusak pemukiman," kata dia.
Masih kata Achmad, kemungkinan akibat pasokan makanan di hutan berkurang, puluhan gajah tersebut tidak beranjak dari area perkebunan warga.
Dia melanjutkan, berkurangnya pasokan makanan satwa tersebut disebabkan kerusakan hutan yang terjadi di kawsaan hutan tersebut.
Sejauh ini petugas terus melakukan pengawasan terhadap puluhan satwa liar itu, pasalnya hampir setiap malam puluhan gajah liar tersebut kerap mengamuk dan merusak apa saja yang dilihat, katanya.
Sebanyak 12 orang petugas Patroli Gajah dibantu masyarakat setempat, lanjut Achmad, terus melakukan penghalauan terhadap puluhan gajah yang berada di dekat area pemukiman.
"Petugas yang berjaga hampir kewalahan menghadapi puluhan gajah liar itu, sebab hampir setiap malam, satwa liar tersebut merusak tanaman dan merapat ke lokasi pemukiman, sehingga kami tidak bisa lengah dalam mengawasinya," katanya.
Dia berharap konflik satwa dan manusia segera berakhir sehingga masyarakat Kecamatan Bengkunat Belimbing dapat melakukan aktifitas sebagaimana mestinya.
Sejak berita ini diturunkan, amukan puluhan gajah liar itu tidak menimbulkan korban jiwa, akan tetapi diprediksi kerugian yang ditimbulkan mencapai puluhan juta rupiah. (ANT049/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011