Baik aspek teknik laboratorik maupun juga proses administrasi pencatatan dan pelaporan hasilTerkait hasil tes COVID-19, mengutip laman Prevention, ada empat kemungkinan hasil termasuk pada tes PCR yakni benar positif, benar negatif, positif palsu, dan negatif palsu. Benar dan salah mengacu pada keakuratan tes, sementara positif dan negatif mengacu pada hasil yang Anda terima.
Professor di Department of Laboratory Medicine and Pathology at the University of Washington School of Medicine, Geoffrey Baird, M.D., Ph.D. menuturkan, hasil positif palsu berarti Anda telah mendapatkan hasil positif, tetapi tidak benar-benar terinfeksi virus SARS-CoV-2.
Menurut dia, tes antigen paling akurat ketika yang menjalani tes memiliki gejala, karena biasanya itu berkorelasi dengan adanya banyak virus di tubuh sehingga lebih mudah untuk dideteksi.
Baca juga: Hoaks! Alat tes mandiri tidak berfungsi dan selalu tunjukkan positif COVID-19
Tes antigen COVID-19 mengharuskan Anda menyeka lubang hidung untuk mengumpulkan sampel, tetapi tujuannya bukan untuk mengambil lendir.
“Banyak orang berpikir menggali sedalam mungkin. Itu sebenarnya dapat menyebabkan beberapa hasil positif palsu. Ingus, rambut, darah, dan tambahan lainnya dapat mengganggu kemampuan tes untuk mengidentifikasi antigen SARS-CoV-2," kata Baird.
Walau begitu, standar emas pengujian COVID-19 yakni dengan tes PCR atau juga dikenal sebagai pengujian molekuler, ungkap pakar kesehatan dari Johns Hopkins Center for Health Security, Gigi Gronvall, Ph.D.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022