Ramallah (ANTARA News/Reuters) - Presiden Mahmoud Abbas minta rakyat Palestina untuk meningkatkan protes damai terhadap Israel guna mendukung ofensif diplomatik di PBB.

Abbas, saat berpidato pada pertemuan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Rabu, menegaskan kembali keputusannya untuk minta keanggotaan penuh di PBB bagi negara Palestina yang berdampingan dengan Israel, langkah diplomatik akibat dari kelumpuhan dalam proses perdamaian yang didukung Amerika Serikat.

"Dalam periode yang akan datang ini, kami ingin aksi massa, terorganisir dan terkoordinir di setiap tempat," kata Abbas. "Ini kesempatan untuk meningkatkan suara kita di front dunia itu dan mengatakan kami menginginkan hak kami."

Meskipun Amerika Serikat diperkirakan akan merintangi permintaan mereka pada kursi penuh, Palestina memperkirakan akan menjamin sedikitnya peningkatan statusnya di PBB pada pertemuan Majelis Umum September mendatang di New York.

Pernyataan Abbas pada komite sentral PLO di Ramallah itu menandai pertama kalinya ia secara terbuka minta aktivisme rakyat untuk mendukung prakarsa tersebut, menggemakan permintaan yang dibuat pekan lalu oleh Marwan Barghuti, tokoh penting Palestina yang dipenjarakan di Israel.

Para pejabat Palestina melukiskan prakarsa diplomatik itu sebagai bagian dari pendekatan baru pada perjuangan mereka untuk membentuk sebuah negara independen di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Israel, yang menduduki wilayah itu pada 1967, menganggap langkah tersebut sebagai bagian dari upaya Palestina untuk mengucilkannya dan memperingatkan Abbas untuk tidak melakukan langkah sepihak.

Israel mengkhawatirkan bahwa September dapat menjadi batu loncatan bagi protes yang terinspirasi oleh revolusi Arab yang telah menjatuhkan pemimpin di Mesir dan Tunisia dan menantang yang lain di Suriah, Yaman, Libya dan Bahrain.

Seorang komandan militer mengatakan pekan lalu, Israel akan memperkuat pertahanan perbatasannya sebagai antisipasi terhadap protes seperti itu.

Abbas, seorang penentang lama kekerasan oleh Palestina, telah menghadapi kecaman di dalam negeri karena tampaknya ragu-ragu untuk mendukung bentuk lain aktivisme seperti protes dan demonstrasi, bagian dari apa yang Palestina katakan sebagai "perlawanan rakyat".(*)
(Uu.S008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011