Kami hanya bisa menguasai pertandingan di 10 menit terakhir. Itupun tidak cukup.

Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Turkmenistan Hojageldiyev Yazguly mengakui salah satu penyebab kegagalan timnya mengalahkan tuan rumah Indonesia karena sulit mengembangkan permainan terutama di babak pertama.

"Kami hanya bisa menguasai pertandingan di 10 menit terakhir. Itupun tidak cukup," katanya usai pertandingan di Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis.

Meski hanya menguasai 10 menit di akhir babak kedua, Turkmenistan mampu memperkecil selisih gol lewat gol bunuh diri M. Nasuha (70), Berdy Shamuradov menit 83 dan Sarkisov David menit 86 dan hanya kalah tipis 3-4 dari tim tuan rumah.

Selain sulit mengembangkan permainan, kata dia, pengaruh cuaca dan suporter tuan rumah membuat pemain sulit berkonsentrasi dalam mengembangkan permainan selama 90 menit waktu normal.

"Selamat bagi Indonesia yang telah memenangkan pertandingan ini," katanya menambahkan.

Ia menjelaskan selama babak pertama anak asuhnya betul-betul sulit untuk mengembangkan permainan. Serangan yang dibangun sering dimentahkan oleh pertahanan Indonesia yang dikawal oleh M. Roby dan kawan-kawan.

Meski demikian dia mengintruksikan pada pemain untuk tidak patah semangat. Akhirnya pada 10 menit terakhir pelan tapi pasti mampu membuka kebuntuhan meski satu pemainnya harus ditarik keluar karena terkena kartu merah.

Turkmenistan pada menit-menit akhir juga berpeluang menyamakan kedudukan. Namun tuan rumah yang menginginkan kemenangan terus berusaha mempertahankan keunggulannya.

Gol tuan rumah dicetak oleh Christian Gonzales dua gol pada menit 8 dan 18, M. Nasuha menit 43 dan M. Ridwan 75.

Meski berusaha menyamakan kedudukan, Turkmenistan tidak mampu mengejar ketertinggalannya hingga peluit panjang tanda pertandingan usai ditiup oleh wasit asal Australia Benjamin Williams.

(B016/I015)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011