Jakarta (ANTARA) - Minat masyarakat untuk menempuh pendidikan hingga ke luar negeri terus meningkat, terutama memasuki era disrupsi akibat pandemi yang membuat industri membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang semakin kompetitif dan kreatif agar mampu beradaptasi.
Radyum Ikono yang merupakan CEO dari platform edutech untuk akses pendidikan ke luar negeri, Schoters, mengatakan bahwa melanjutkan pendidikan ke luar negeri harusnya menjadi kesempatan inklusif bagi semua lapisan pelajar Indonesia dalam membangun masa depan.
"Kami melihat minat pelajar dan mahasiswa Indonesia masih sangat tinggi, termasuk di masa pandemi. Pasalnya, belajar dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai dunia akan memperkaya sudut pandang kita baik dari sisi budaya, pengalaman, hingga inovasi kreatif yang bisa menjawab tantangan di masa mendatang,” ujar Radyum melalui keterangan resminya pada Rabu.
Berikut ini adalah lima tips untuk menaklukkan beasiswa luar negeri dari Schoters.
1. Matangkan rencana kuliah ke luar negeri
Melanjutkan pendidikan jalur beasiswa luar negeri memerlukan usaha dan persiapan yang matang. Satu tahun adalah rentang waktu ideal untuk memulai persiapan, termasuk mempertajam minat hingga membuat daftar negara tujuan, beasiswa universitas dan jurusan tujuan, dengan berdiskusi dan menggali berbagai sumber terpercaya.
Untuk membantu para pemburu beasiswa, Schoters menghadirkan tutor yang merupakan alumni beasiswa bergengsi dunia untuk memberikan layanan konsultasi.
2. Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
Setelah mantap dengan beasiswa yang bisa mendukung impian, gali informasi mengenai beasiswa tersebut sebanyak-banyaknya. Mulai dari yang sifatnya non-formal seperti pengalaman dan tips alumni di berbagai forum digital, hingga informasi formal seperti berkas yang dibutuhkan hingga skedul penerimaan beasiswa.
Kunjungi beberapa situs resmi yang menyediakan jadwal secara lengkap, seperti Kalender Beasiswa Schoters yang berisi jadwal penerimaan beasiswa yang telah dirangkum selama satu tahun, berikut dengan jurusan yang tersedia, manfaat yang didapat, hingga syarat yang dibutuhkan.
Baca juga: Nuffic Neso akan bantu anak Belanda studi di Indonesia
Baca juga: Tips berburu beasiswa luar negeri
3. Buatlah dokumen pendaftaran yang meyakinkan
Dokumen yang menjadi lembar promosi diri menjadi hal yang sangat penting dalam seleksi penerimaan beasiswa. Dokumen tersebut di antaranya esai, CV, dan surat rekomendasi untuk menggambarkan kepribadian, minat, dan rencana pendidikan.
Oleh karena itu, luangkan waktu yang cukup untuk membuat tulisan yang dapat mewakili versi terbaik Anda untuk meyakinkan penyeleksi. Anda bisa memanfaatkan layanan bimbingan pembuatan dokumen yang menyeluruh, seperti layanan Schoters yang dilengkapi dengan fasilitas penerjemah tersumpah.
4. Tingkatkan intensitas latihan interview
Hampir semua beasiswa menerapkan tahapan wawancara sebagai syarat yang wajib dilalui pelamar. Untuk itu, lakukan persiapan interview sebaik mungkin, baik persiapan materi hingga persiapan mental dengan berlatih sesering mungkin.
Schoters juga menghadirkan layanan persiapan interview hingga simulasi dengan kondisi yang dibuat semirip mungkin sehingga pelamar menjadi lebih siap menghadapi interview yang sesungguhnya.
5. Membuat target nilai tes bahasa asing hingga capai skor aman
Biasanya, universitas maupun jurusan tertentu, memanfaatkan tes ini untuk mengukur kecakapan bahasa asing calon pelamar. Misalnya, TOEFL atau IELTS untuk universitas yang mensyaratkan kemampuan bahasa Inggris, GMAT untuk sekolah bisnis atau manajemen, dan GRE serta SAT untuk universitas di beberapa negara termasuk Amerika Serikat.
Sebagai strategi, rajin-rajinlah berlatih dan capai skor aman yang melampaui standar. Schoters menyiapkan layanan bimbingan untuk semua tes bahasa asing menggunakan kurikulum yang menyesuaikan karakter, agar persiapan yang ditempuh pelamar semakin efektif.
"Schoters terus melengkapi platformnya dengan layanan dan fitur yang dibutuhkan para pelajar dan mahasiswa Indonesia, dengan menjadi end-to-end solution bagi mereka dapat mewujudkan impian sekolah ke luar negeri." tutup Radyum.
Baca juga: Schoters beri program bimbingan kuliah luar negeri gratis
Baca juga: Alasan tak banyak orang Indonesia kuliah di Eropa
Baca juga: Ingin kuliah di Eropa? Datang saja ke sini mulai hari ini
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022