Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan pengelola dan operator pusat data, CSF Group, akan memperluas bisnisnya ke Indonesia dengan mengoperasikan fasilitas dan layanan data center berteknologi tinggi untuk mendukung ekonomi digital.
"Ekonomi digital erat kaitannya dengan membangun komunitas yang saling terhubung. Kami rasa ini adalah saat yang tepat untuk mulai mengembangkan bisnis kami di Indonesia," sebut Direktur CSF Group, Adrian Yong, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
CSF Group bersama PT Karya Graha Nusantara (KGN) sepakat membangun sebuah perusahaan bernama PT Cyber CSF yang menyediakan beragam layanan terkait dengan pusat data, baik untuk bisnis maupun industri penyedia jasa.
Kedua perusahaan sepakat akan membangun gedung yang dinamai Computer Exchange Jakarta (CXJ).
CSF Group dan KGN membangun gedung dengan fasilitas lengkap tersebut di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan guna memberikan pelayanan menyeluruh yang terkait dengan pusat data dan akan mulai beroperasi pada kuartal IV 2011.
Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia telah mendorong banyak usaha untuk juga memperkuat manajemen pusat data mereka. Indonesia termasuk jajaran lima besar negara Asia dalam hal penggunaan internet dengan menduduki peringkat ke-4 setelah Cina, India dan Jepang.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian baru-baru ini juga mengumumkan targetnya untuk meningkatkan penetrasi penggunaan "broadband" hingga 30 persen pada 2014. Perkembangan ini menunjukkan adanya kebutuhan pengadaan infrastruktur pusat data baru guna mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
CSF Group akan mendukung perkembangan berbagai sektor bisnis di Indonesia termasuk institusi finansial, perusahaan game development, serta perusahaan penyedia internet.
Gedung CXJ dibangun di lahan seluas 30 ribu m2 yang akan menjadi fasilitas pusat data terbesar di Indonesia. Gedung ini nantinya akan dilengkapi dengan "uninterruptable power supply" dan sistem daya cadangan berkualitas tinggi.
Generator listrik darurat akan ditempatkan di setiap lantai untuk memastikan operasi 24 jam guna mendukung kegiatan bisnis yang kritis. CXJ juga akan menggunakan sistem pendingin air dan udara untuk kepentingan pendinginan fasilitas.
CXJ akan menjadi pusat data pertama kami di Indonesia. Gedung ini terdiri dari sebuah Data Centre Block serta satu Plant House.
Data Centre Block merupakan sebuah gedung delapan tingkat untuk mendukung kegiatan bisnis yang kritis dan beragam aplikasi yang fokusnya adalah pada layanan.
Dengan demikian, para pelanggan kami akan senantiasa diuntungkan dengan adanya fasilitas yang kami sediakan untuk mendukung kebutuhan operasional IT mereka, kata Presiden Direktur PT Cyber CSF, Daniel Korompis, dalam keterangan tertulis itu.
CSF Group tidak hanya menyediakan fasilitas pusat data, tetapi juga beragam layanan terkait lainnya; yaitu desain dan pengembangan pusat data, manajemen proyek, fitout, perawatan dan integrasi peralatan dalam fasilitas pusat data dengan ruangan komputer lainnya, serta penyewaan pusat data.
Saat ini, CSF Group mengoperasikan empat pusat data independen di Malaysia dan Vietnam, serta berencana melakukan ekspansi lebih lanjut di beberapa negara Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, China, Taiwan, dan India.
CSF Group juga menargetkan untuk mengoperasikan ruang pusat data seluas 100 ribu m2 dalam tiga hingga lima tahun mendatang. Saat ini, CSF Group mengoperasikan lebih dari 20 ribu m2 dengan kapasitas yang akan meningkat menjadi sekitar 50 ribu m2 dalam enam bulan ke depan. Jika saling terhubung, fasilitas CSF Computer Exchanges ini akan membentuk sebuah landasan infrastruktur yang kuat untuk mendukung "cloud computing" di kawasan Asia Tenggara.
CSF Group merupakan penyedia fasilitas layanan pusat data di Asia Tenggara dan penyedia layanan pusat data di Malaysia dengan pangsa pasar mencapai 35 persen.
Perusahaan ini didirikan tahun 1991 dan telah terlibat dalam membangun lebih dari 200 fasilitas pusat data, termasuk fasilitas data center terbesar di Asia Tenggara, CSF Bursa Komputer 2 (CX2) dengan luas lahan 15 ribu m2.
Meskipun fokus utamanya adalah desain, pengembangan dan pengoperasian pusat data, CSF Group juga mengembangkan pusat data untuk pelanggan pihak ketiga.
Pelanggan CSF Group terdiri dari perusahaanperusahaan "blue chip" global IT, telekomunikasi dan perusahaan-perusahaan industri, di mana mereka menawarkan berbagai layanan yang fleksibel dan terukur.
CSF Group terdaftar di Alternative Investment Market (AIM) Bursa Saham London pada 22 Maret 2010. CSF Group saat ini sedang menyelesaikan pengembangan CSF Computer Exchange 5 (CX5), sebuah fasilitas pusat data seluas 18 ribu m2 di Cyberjaya, Malaysia, serta memperluas operasinya ke negara lain. (*)
(T.A039/A027)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011