Bengkulu (ANTARA News) - Badan Pemerikda Keuangan-RI selama tahun 2010 berhasil mengamankan uang negara sebesar Rp6,46 triliun atau 156,43 juta dolar Amerika Serikat dari 6.355 kasus temuannya.
Dari temuan sebanyak itu ditindak lanjuti dan berhasil diproses sebanyak 3.760 kasus, dengan nilai Rp3,87 triliun dan disetor ke kas negara sebanyak Rp104,01 miliar, kata Anggota IV Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) - RI Ali Maskur Musa di Bengkulu, Kamis.
Dalam sosialisasi BPK-RI dengan mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Bengkulu berlangsung di Universitas Bengkulu (Unib) tersebut, Ali menjelaskan, temuan selama tahun 2010 sebanyak 6.355 kasus akibat ketidak patuhan terhadap peraturan, sehingga merugikan keuangan negara.
Ia menjelaskan, tujuan sosialisasi itu untuk menjalin komunikasi dan dialog positif membangun transparasi dan akuntabilisasi pengelolaan keuangan negara, dengan melibat mahasiswa sebagai kegenerasi muda.
Ada beberapa topik bahasan dalam sosialisasi itu antara lain menjelaskan keduduka dan peran BPK sebagai lembaga pemeriksa keuangan negara, pengertian keuangan negara dan hubungannya dengan tugas dan fungsi BPK.
Selain itu, BPK menjalan audit merupakan suatu kebutuhan dalam mendorong terwujudnya pemerintah yang baik, bersih, transparan dan akuntabel, terutama dalam mengamankan keuangan negara.
Dalam sosialisasi itu, juga dijelaskan gambaran umum hasil pemeriksaan BPK-RI priode dan semester II tahun 2010, menunjukan berbagai kelemahan dalam pengelolaan keuangan negara dan memerlukan upaya perbaikan.
Ia mengharapkan, melalui kegiatan sosialisasi itu dapat tercipta kerja sinergi dengan perguruan tinggi untuk bersama mendorong terwujudnya pengelolaan dan tangguung jawab keuangan negara yang lebih transpran, ujarnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Bengkulu Prof DR Zainal Muktamar mengatakan, sosialisasi BPK-RI terhadap mahasiswa itu sangat dibutuhkan agar generasi muda tersebut dapat memahami aturan dalam pengelolaan keuangan negara.
Jika nantinya ada dari mahasiswa tersebut menjadi pejabat negara, maka akan mengetahui cara penggunaan dan menerapkan dana negara pada posisi tepat sasaran yaitu mensejahtrakan masyarakat.
Dalam acara sosialisasi itu sebagai pembicara selain Ali Masykur Musa juga Auditor utama keuangan negara Drs Hadi Priyanto, dipandu Rektor Unib Zainal Muktamar.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011