Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 9,61 persen

Surabaya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (KP-RT) sebesar 2,69 persen mendorong kinerja positif ekonomi Jatim pada 2021, sehingga mengalami pertumbuhan kumulatif mencapai 3,57 persen.

Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan di Surabaya, Selasa mengatakan, pertumbuhan positif itu karena sebelumnya Jatim mengalami pertumbuhan negatif dalam dua tahun terakhir akibat pandemi, yaitu tahun 2019 tumbuh negatif sebesar -5,9 persen dan di 2020 negatif -2,39 persen.

"Untuk tahun 2021, pertumbuhan terjadi pada semua komponen pengeluaran. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (KP-RT) sebesar 2,69 persen, diikuti komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) sebesar 2,06 persen," kata Dadang, dalam siaran persnya.

Untuk komponen ekspor luar negeri, juga tercatat tumbuh sebesar 1,61 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 1,29 persen dan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) sebesar 0,61 persen, dan komponen impor luar negeri tumbuh sebesar 24,55 persen.

"Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang tumbuh sebesar 7,83 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 2,69 persen," katanya.

Baca juga: Gubernur: Pertumbuhan di Jatim tunjukkan perekonomian bangkit

Sementara itu, jika diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, pertumbuhan ekonomi Jatim selama 2021 mencapai Rp2.454,50 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp1.669,12 triliun.

Ia mencatat, ekonomi Jatim pada triwulan IV-2021 dibandingkan triwulan III-2021 juga meningkat sebesar 0,14 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 19,62 persen.

"Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 9,61 persen," katanya.


Baca juga: Kadin Jatim sebut tiga hal capai target pertumbuhan ekonomi 2022

Dadang menyebut, meski secara umum mengalami pertumbuhan positif, namun ada beberapa lapangan usaha yang terkontraksi yaitu Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; serta Pertambangan dan Penggalian masing-masing sebesar -23,70 persen dan -1,69 persen.

Sedangkan ekonomi Jatim triwulan IV-2021 dibandingkan triwulan IV-2020 meningkat sebesar 4,59 persen (y-on-y), dan dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha konstruksi yang tumbuh sebesar 9,91 persen.

"Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor luar negeri yang tumbuh sebesar 8,49 persen," kata Dadang.


Baca juga: BPS catat pertumbuhan ekonomi Jatim 7,05 persen pada triwulan II
Baca juga: Pertumbuhan Jatim terkontraksi 0,44 persen pada triwulan I 2021

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022