Tingginya jumlah titik api di Sumatra Selatan disebabkan curah hujan yang minim dan tingginya tingkat kekeringan di sejumlah wilayah hutan dan lahan semak terbengkalai di sana.Dumai (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Provinsi Riau menyatakan di Pulau Sumatra terdapat 64 titik api dengan kemunculan terbanyak berada di Provinsi Sumatra Selatan yakni 41 titik api.
Analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Riau, Selamet Riyadi melalui sambungan telepon, Kamis, mengatakan, selain Sumatra Selatan, titik api juga terdeteksi satelit cuaca National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) 18 berada di Provinsi Jambi yakni sebanyak sepuluh titik api, kemudian Lampung dua, dan Sumatra Utara serta Bengkulu masing-masing satu titik api.
Untuk Riau yang biasanya selalu mendominasi angka tertinggi keberadaan titik api menurut Selamet pada Rabu , satelit hanya mendeteksi sembilan titik dengan lokasi berada di Kabupaten Rokan Hilir dua, kemudian Rokan Hulu dan Indragiri Hulu yang juga masing-masingnya terdapat dua titik api.
"Lainnya yakni Kabupaten Siak, Kampar dan Kota Dumai masing-masing satu titik api," kata Selamet.
Ia menguraikan, Jumlah titik api kali ini mengalami penurunan cukup drastis dibandingkan hari sebelumnya (Selasa 26/7-red) yang sempat mencapai 143 titik api dengan dominasi angka titik api tertinggi masih diraih Sumatra Selatan.
Menurut Selamet, tingginya jumlah titik api di Sumatra Selatan disebabkan curah hujan yang minim dan tingginya tingkat kekeringan di sejumlah wilayah hutan dan lahan semak terbengkalai di sana.
Sementara berkurangnya jumlah titik api untuk Sumatra secara global khususnya Provinsi Riau kata Selamet di sebabkan curah hujan yang cukup tinggi sehingga sebagian titik kebakaran hutan dan lahan yang menjadi penyebab kemunculan titik api dapat dipadamkan.
"Curah hujan tertinggi untuk hari ini dan beberapa hari ke depan diprediksi masih berada di Riau, sementara untuk Sumatra Selatan dan wilayah lainnya masih cendrung minim," katanya.
Besarnya kemungkinan turunnya hujan di Riau menurut Selamet disebabkan pola angin disebagian wiayah Riau khususnya Riau bagian Utara yang cenderung konfergensi atau mengumpul sehingga merangsang terjadinya percepatan pembentukan awan penghujan.
"Potensi hujan untuk Riau terfokus di empak kota/kabupaten yakni Kabupaten Rokan Hilir, Rokan Hulu dan Kota Dumai serta sebagian Pekanbaru," demikian Selamet Riyadi.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011