Jakarta (ANTARA) - Sekelompok generasi muda mengatasnamakan Youth Movement mendeklarasikan dukungan mereka untuk transisi energi dalam forum Presidensi G20 Indonesia.
Direktur Pembangunan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri Hari Prabowo berharap inisiatif baik itu dapat mendukung keberhasilan presidensi G20 Indonesia.
"Saya menyambut baik dalam kesempatan ini diluncurkan Declaration of Youth Movement for G20 Energy Transition. Insya Allah inisiatif yang baik ini akan mendukung keberhasilan presidensi G20 Indonesia," ujarnya dalam kegiatan deklarasi yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Terdapat tiga butir penting yang tertuang dalam deklarasi mendukung transisi energi tersebut.
Baca juga: Kementerian ESDM sebut ada tiga bahasan utama transisi energi
Pertama, meningkatkan kesadaran dan advokasi dalam transisi energi dan mitigasi perubahan iklim di Indonesia.
Kedua, menciptakan ruang bagi pemuda untuk berkontribusi secara proaktif mendorong transisi energi dan aksi mitigasi perubahan iklim pada semua forum publik.
Ketiga, meningkatkan kontribusi nyata dalam program transisi energi dan aksi mitigasi perubahan iklim di Indonesia.
Hari menyampaikan bahwa pemerintah akan mendorong generasi muda Indonesia untuk ikut berkolaborasi dengan working group dan engagement group di G20.
"Besar harapan kami deklarasi ini menjadi semangat bersama dalam menyukseskan presidensi Indonesia dan transisi energi ke depannya," ucap Hari.
Dalam G20, posisi dasar Indonesia pada topik transisi energi adalah ingin menjadi bagian solusi dan kemajuan dunia di sektor energi.
Baca juga: Pemerintah perlu cermati dampak ekonomi pensiun dini PLTU batu bara
Pemerintah menggarisbawahi setiap negara memiliki tantangan, karakter, dan peluangnya masing-masing, sehingga Indonesia menghindari pendekatan yang sifatnya one-size fits all dan kebijakan yang terlalu perspektif yang umumnya diusung oleh negara-negara maju.
Menurut Hari, pemerintah Indonesia ingin ada ruang-ruang kebijakan yang tetap mengedepankan negara-negara berkembang.
"Indonesia tidak menolak, bahkan menekankan ambisi dalam transisi energi. Namun, ambisi ini harus didasarkan implementasi efektif dari komitmen yang ada," jelasnya.
Selain itu, Indonesia juga menekankan agar transisi energi juga mencakup dimensi pembangunan yang berwawasan lingkungan, antara lain pemerataan pembangunan dan pemberantasan kemiskinan, sehingga transisi energi bisa berjalan seiringan dengan keamanan energi, aksesibilitas energi, dan keterjangkauan energi.
"Ketahanan energi dan akses energi itu harus dipastikan dan harus menjadi bagian dari upaya transisi energi," ucap Hari.
Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan bahwa transisi energi merupakan proses panjang yang dilakukan negara-negara di dunia untuk menekan emisi karbon yang dapat menyebabkan perubahan iklim.
Kesepakatan dalam transisi energi bertujuan untuk menuju ke titik yang sama, yaitu pemanfaatan energi bersih yang terus meningkat.
"Ini bukan proses yang sehari dua hari atau setahun dua tahun. Presiden Joko Widodo menyampaikan kita (Indonesia) di tahun 2060 ini net zero emission," pungkas Dadan.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022