Jakarta (ANTARA) - Peneliti Pusat Penelitian Biomaterial Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lisman Suryanegara mengatakan produk berbahan aktif tumbuhan atau plant based product potensial menjadi tren yang berkelanjutan di masa depan.
"Plant based product banyak diminati masyarakat. Fenomena ini terjadi karena konsumen mulai peduli dengan produk berbahan alami," ujar Lisman dalam sebuah acara virtual pada Selasa.
Baca juga: Proyeksi diet sehat di 2022, plant based masih akan diminati
Tingginya minat masyarakat terhadap produk berbahan aktif tumbuhan, kata Lisman, terlihat dari banyaknya perusahaan yang meluncurkan produk perawatan diri atau personal care seperti sabun dan skincare dengan bahan tersebut.
"Personal care seperti sabun, lotion, itu kan langsung kena ke tubuh. Maka yang alami akan menjadi tren, menjadi kebutuhan konsumen. Pasti mereka preferensinya memilih produk dengan bahan-bahan alami," kata dia.
"Bahkan sekarang, biokomposit untuk elektronik maupun otomotif juga menggunakan plant based product. Jadi ini sangat luar biasa ke depannya," imbuh dia,
Menurut Lisman, produk berbahan aktif tumbuhan memiliki berbagai kelebihan di antaranya ramah lingkungan dan aman bagi konsumen.
Detergen yang menggunakan bahan dasar tumbuhan misalnya, Lisman mengatakan, produk tersebut tidak akan membuat tangan menjadi gatal atau panas. Bahkan, kulit tangan akan tetap lembut. Namun, menurut dia, detergen berbahan aktif tumbuhan memiliki tantangan sendiri untuk memastikan kemampuannya dalam mengangkat kotoran.
"Tantangannya adalah bagaimana memformulasikan bahan aktif tumbuhan itu dengan bahan lainnya sehingga mampu membersihkan noda secara efektif. Jadi kuncinya ada pada formulasi yang telah dikembangkan," tambah Lisman.
Sehingga, dalam mengembangkan produk inovatif berbahan tumbuhan, Lisman mengatakan teknologi tetap diperlukan untuk melakukan riset dan memformulasikan sebuah bio product agar memiliki kinerja yang baik.
"Kalau tidak menggunakan teknologi, tidak akan dapat kinerjanya itu. Jadi memang kinerja yang bagus ini membutuhkan formulasi. Intinya, penggunaan plant based ini membutuhkan teknologi," ujar Lisman.
Baca juga: Holysteak! hadirkan menu baru steak nabati
Baca juga: Ada menu nabati di Burger King, "Plant-Based Whopper"
Baca juga: Jenis-jenis susu nabati dan manfaatnya
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022