Lewat program Desa Pintar, ditargetkan sebanyak 1.000 desa di Sulteng akan dilengkapi sarana dan infrastruktur teknologi informasi.
"Program smart village ini menjadi satu alat dan pendekatan dalam pemberdayaan ekonomi desa," kata Tenaga Ahli Gubernur Sulteng M Ridha Saleh, dihubungi dari Palu, Selasa.
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura bersama Kemendes-PDTT telah meluncurkan program Desa Pintar di Kabupaten Sigi, pada November 2021, di mana Desa Pakuli di Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi menjadi desa percontohan Desa Pintar.
Dengan ketersediaan sarana teknologi informasi di desa, maka masyarakat desa yang umumnya petani, nelayan dapat mengakses informasi terkait budi daya pertanian dan perkebunan, peternakan, perikanan yang baik, dan menghasilkan produksi yang melimpah dengan kualitas tinggi.
Percepatan pengembangan desa dengan konsep itu, kata M Ridha Saleh, didukung penuh oleh Kementerian Desa-PDTT, dan menjadi program bersama.
"Jadi dengan konsep tersebut, pemberdayaan ekonomi desa didukung dengan digitalisasi," sebutnya.
Untuk optimalisasi program smart village itu, maka Pemprov Sulteng dengan pihak Kemendes-PDTT akan menandatangani kesepakatan kerja sama pada akhir Februari 2022.
"Penandatangan MoU ini direncanakan akan dirangkaikan dalam peluncuran Teluk Tomini sebagai kawasan industri desa maritim tangguh," ungkapnya.
M Ridha Saleh diutus oleh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura untuk menemui pihak Kemendes-PDTT dalam rangka membahas optimalisasi pengembangan desa, lewat pendekatan program smart village.
M Ridha Saleh didampingi oleh Direktur Advokasi dan Kerja Sama Desa dan Perdesaan Muhammad Fachri bertemu dengan Dirjen Pembanguan Desa dan membahas konsep smart village, berlangsung di Kemendes-PDTT di Jakarta pada pekan kemarin.
Baca juga: Percepat pengembangan desa, Sulteng gandeng Kemendes PDTT
Baca juga: Desa Cintamulya Lampung Selatan buat masker dari Bengkuang
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2022