Jadi ini naik signifikan Rp1.000 triliun dibanding tahun 2019 yang sebesar Rp581 triliun
Jakarta (ANTARA) - Lembaga kajian ekonomi Institute For Development of Economics and Finance (Indef) mengungkapkan dana bank umum yang ditempatkan pada Surat Berharga Negara (SBN) di tahun 2021 telah mencapai Rp1.591 triliun atau tumbuh 15,67 persen (year on year/yoy).
"Jadi ini naik signifikan Rp1.000 triliun dibanding tahun 2019 yang sebesar Rp581 triliun," kata peneliti Center Macroeconomics and Finance Indef Abdul Manap dalam acara Tanggapan terhadap Kinerja Ekonomi 2021 di Jakarta, Selasa.
Adapun pada tahun 2020, dana bank umum di SBN tercatat sebesar Rp1.376 triliun atau tumbuh 136,61 persen (yoy).
Dari penempatan dana di SBN tersebut, Abdul mengungkapkan pendapatan bunga perbankan mencapai Rp64,3 triliun pada tahun 2019, yang kemudian naik menjadi Rp75,6 triliun pada 2020 dan menjadi Rp71,5 triliun pada Oktober 2021.
Jika dilihat dari porsinya, dana bank umum di SBN juga kian meningkat dari tahun 2015 yang sebesar 23,95 persen, menjadi 29,22 persen di 2016, sebesar 23,41 persen pada 2017, sebesar 26,94 persen di tahun 2018, dan sedikit menurun ke 21,12 persen pada 2019.
"Namun pada 2020 kembali melonjak menjadi 35,54 persen dan 34,01 persen posisi terakhirnya di 2021," ucap dia.
Di sisi lain, ia menyebutkan margin suku bunga deposito dengan tenor hingga 12 bulan dengan SBN lima maupun 10 tahun pun terus meningkat, dari yang pada tahun 2014 dan 2015 posisinya adalah negatif, yang menggambarkan suku bunga SBN lebih rendah dari suku bunga deposito.
Pada tahun 2021, margin suku bunga deposito terhadap SBN lima tahun dan 10 tahun tercatat masing-masing meningkat menjadi 3,47 persen dan 3,59 persen.
Baca juga: Menkeu: Penerbitan SBN valas di 2022 akan pertimbangkan kebijakan Fed
Baca juga: Kemenkeu: Peran investor domestik terhadap SBN bisa terus diperbesar
Baca juga: Pemerintah mulai tawarkan ORI-021 untuk biayai APBN 2022
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022