Jakarta, 27/7 (ANTARA) Indonesia - Inggris memperpanjang kerjasama Program Forest Governance, Market and Climate Change, yang akan dimulai pada April 2012 - Maret 2016. Fokus utama kegiatan Multistakeholder Forestry Programme (MFP), dibawah payung program tersebut merupakan dukungan terhadap SVLK dan VPA, serta kaitan antara SVLK dengan REDD+, sedangkan sub-fokusnya diharapkan dapat menekan terjadinya illegal logging dan pembangunan perkebunan illegal, serta mitigasi kemungkinan dampak negatif SVLK/VPA terutama terhadap masyarakat/ekonomi kecil/mikro.

Multistakeholder Forestry Programme (MFP) MFP tahap I dimulai Oktober 2000 - 2006 senilai 24 Juta Poundsterling untuk jangka waktu 5 tahun dan bertujuan untuk mengembangkan konsep pengelolaan hutan secara lestari melalui kerjasama para pihak, dengan mengembangkan kebijakan yang berpihak pada pengentasan kemiskinan serta institusi yang dapat dipercaya untuk menjamin proses pengelolaan hutan secara lestari dapat berjalan seperti diharapkan. Tujuan lainnya adalah untuk percepatan reformasi di bidang kehutanan.

MFP tahap II (Oktober 2008 - 2011), senilai 5 juta GBP. Program MFP-II mendukung reformasi kehutanan dengan fokus negosiasi dan implementasi EU - RI VPA on FLEGT dan akan berakhir 30 September 2011. Namun demikian pada bulan Juni 2011 diadakan pertemuan dengan DFID di London dan disetujui perpanjangan (sementara) MFP II Oktober 2011 - Maret 2012. Kesuksesan MFP II dalam mendorong kesiapan para pihak dalam implementasi SVLK di Indonesia serta tuntasnya negosiasi VPA mendorong Pemerintah Inggris melanjutkan kerjasama tersebut dengan mempertahankan nama MFP.

Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Masyhud, Kepala Pusat Humas Kementerian Kehutanan.


Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011