Kepala puskesmas yang bisa menilai apakah puskesmas tersebut masih bisa beroperasi atau dialihkan ke fasilitas kesehatan lain

Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat mencatat setidaknya lima persen dari tenaga kesehatan (nakes) di puskesmas tingkat kelurahan dan kecamatan, serta RSUD masih menjalani isolasi mandiri (isoman) karena terpapar COVID-19.

"Saat ini sekitar lima persen nakes kita di sejumlah puskesmas kelurahan, kecamatan dan rumah sakit umum daerah terpapar COVID-19," kata Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Erizon menjelaskan para nakes menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan. Apalagi, kasus COVID-19 di Jakarta Pusat terus mengalami kenaikan hingga 5.000 kasus, sehingga menuntut para nakes harus kontak erat dengan pasien positif.

Namun demikian, para nakes tetap memberikan pelayanan yang optimal di tengah keterbatasan sumber daya manusia (SDM) di puskesmas maupun RSUD.

"Jika nakes di puskesmas itu ada yang COVID-19, bukan berarti pelayanan di sana terhenti. Kepala puskesmas yang bisa menilai apakah puskesmas tersebut masih bisa beroperasi atau dialihkan ke fasilitas kesehatan lain," kata Erizon.

Salah satu puskesmas yang terpaksa menutup sementara pelayanan kesehatan dan pengobatan karena terbatasnya jumlah nakes adalah Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih.

Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng Rusmala Dewi mengatakan setidaknya ada tiga tenaga kesehatan yang harus melakukan isolasi sementara sehingga pelayanan dan pengobatan di Puskesmas Kebon Sirih harus ditutup sementara.

Layanan kesehatan dan pengobatan pun dialihkan ke Puskesmas Kecamatan Menteng hingga sepekan mendatang.

Namun, Puskesmas Kebon Sirih tetap beroperasi hanya untuk melayani vaksinasi dosis ketiga atau "booster" untuk warga yang sudah mendaftar.
Baca juga: Bupati Kepulauan Seribu ikut vaksin "booster" pada Jumat
Baca juga: RPTRA Budi Mulia jadi lokasi sentra vaksinasi di Jakarta Utara
Baca juga: Capaian vaksinasi penguat di Jakbar masih jauh dari target

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022