"Memang ada perbedaan antara lapangan Olimpic Stadion Ashgabat dan GBK. Kami akui lapangan GBK lebih bagus," kata Hujageldiyev dalam jumpa jelang pertandingan di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, penyebab jeleknya rumput lapangan kondisi Olympic Stadion karena cuaca di Turkmenistan yang sedang tidak bersahabat.
"Kami mengalami perubahan musim sehingga berdampak pada rumput lapangan di Olympic Stadion. Di Turkmenistan, saat ini ada musim panas hingga 40 derajat celsius sehingga rumput pada mati," katanya.
Sehingga dia membantah adanya kesengajaan panitia dengan buruknya rumput di Ashgabat, saat menggelar pertandingan pertama Pra Piala Dunia (PPD) Zona Asia, melawan Indonesia, pada Sabtu (23/7) lalu itu.
"Panitia juga telah berupaya untuk mengganti rumput dengan yang baru. Namun karena waktu yang sangat singkat, perbaikan pun tidak berjalan maksimal," katanya.
Ia berharap, dengan bagusnya lapangan GBK ini, para pemainnya dapat tampil maksimal dan dapat mengembangkan permainan.
Pada pertandingan pertama, Indonesia berhasil menahan imbang tuan rumah 1-1. Indonesia sempat tertinggal lewat gol Krendelev Vyaceslav sebelum akhirnya dibalas oleh Muhammad Ilham.
Peluang besar dimiliki Indonesia sebagai tuan rumah yang hanya butuh hasil imbang 0-0 untuk melaju ke babak selanjutnya dalam pertandingan kedua di GBK, Kamis (28/7).
(T. T009/S019)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011