Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengajak seluruh masyarakat mengikuti vaksinasi dan memperketat protokol kesehatan (prokes).
“Kasus terjangkit COVID-19 meningkat secara drastis. Saya mengajak warga NU dan masyarakat pada umumnya untuk tidak mengabaikan vaksinasi dan prokes," kata Gus Yahya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Gus Yahya meminta masyarakat harus waspada, namun jangan panik karena sebagian besar warga sebenarnya sudah mendapatkan suntikan vaksinasi COVID-19.
Baca juga: Gus Yahya: Peradaban besar Indonesia dibangun dari maritim
“Yang jelas ini harus sungguh-sungguh diperhatikan termasuk di dalamnya keharusan menerima vaksin, termasuk booster. Bagi yang belum vaksin saya mengajak ayo segera vaksin,” kata Gus Yahya.
Menurut Gus Yahya, vaksinasi COVID-19 adalah sebuah keharusan sehingga pendapat orang yang masih mengharamkan vaksin tidak bisa diterima.
“Jika ada yang menolak divaksin dengan alasan apa pun itu sama saja menjerumuskan diri pada kerusakan, kebinasaan, dan ini alasan yang tidak bisa diterima,” jelas Gus Yahya.
Baca juga: Pengurus PBNU masa khidmah 2022-2027 resmi dikukuhkan
Padahal dalam sebuah ayat Alquran, lanjut dia, Allah memerintahkan agar “Janganlah kalian menjerumuskan diri kalian pada kebinasaan”.
“Mari kita memperhatikan dengan sungguh-sungguh prokes. Mari kita semua menjemput vaksin, menyediakan diri untuk vaksinasi supaya selamat, dan keluarga kita juga selamat,” ajak Gus Yahya.
Hingga Selasa (8/2) sebanyak 5.155 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 masih dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.
Baca juga: Gus Yahya memaknai nama Kota Nusantara
"Pasien berkurang 224 orang," kata Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Kolonel Marinir Aris Mudian di Jakarta, Selasa.
Aris menjelaskan jumlah pasien dalam perawatan pada Senin (7/1) sebanyak 5.379 orang. Pasien yang masuk berasal dari wilayah DKI Jakarta.
Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022