dari 3,18 persen pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera, Babel menyumbang 2,34 persen untuk pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera,

Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat pada triwulan empat 2021 pertumbuhan ekonomi di daerah itu tertinggi se-Sumatera.

"Secara keseluruhan, ekonomi di seluruh wilayah Sumatera tahun 2021 mengalami pertumbuhan 3,18 persen. Untuk pertumbuhan tertinggi terjadi di Kepulauan Babel, sedangkan terendah di Sumatera Utara," kata Kepala Badan Pusat Statistik Babel Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menambahkan, total PDRB ADHK Pulau Sumatera pada tahun 2021 mencapai Rp2.375,80 triliun dan PDRB Babel memberikan kontribusi sebesar 2,34 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera.

"Untuk total PDRB 34 provinsi di Indonesia, Babel memberikan kontribusi 0,51 persen, artinya dari 3,18 persen pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera, Babel menyumbang 2,34 persen untuk pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera," katanya.

Perekonomian Babel tahun 2021 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp85,94 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp55,36 triliun.

Sementara itu, PDRB per kapita Babel tahun 2021 mencapai Rp58,34 juta.

Selain itu, ekonomi Babel tahun 2021 tumbuh sebesar 5,05 persen, jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2020 yang terkontraksi sebesar 2,30 persen.

Jika dilihat dari sisi produksi, sumber pertumbuhan terbesar berasal dari lapangan usaha industri pengolahan, sektor pertanian dan perdagangan besar dan eceran, sementara dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan terbesar berasal dari komponen ekspor luar negeri.

Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Babel Oktarizal menjelaskan, struktur PDRB dan pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha pada triwulan IV-2021 (y-on-y) tumbuh sebesar 6,32 persen dibandingkan triwulan IV-2020.

Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai bertambahnya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua lapangan usaha yang ada di suatu wilayah selama kurun waktu setahun.

"Besarnya peranan berbagai lapangan usaha ekonomi dalam memroduksi barang dan jasa sangat menentukan struktur ekonomi suatu daerah. Di tengah himpitan pandemi, hal ini jelas sukar terjadi," kata Oktarizal.

Ia menambahkan, lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar adalah industri pengolahan sebesar 20,27 persen, diikuti sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 19,18 persen, dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 14,9 persen.

"Tiga lapangan usaha ini memberikan kontribusi mencapai 54,35 persen terhadap PDRB triwulan IV-2021," ujarnya.

Menurut dia, kontributor terbesar kategori pertanian, kehutanan dan perikanan adalah perikanan dan perkebunan tahunan, selain itu potensi laut yang kaya, pola konsumsi masyarakat yang gemar mengkonsumsi hasil laut, serta semakin maraknya usaha perikanan budi daya di Babel juga menjadi pendorong tetap tumbuhnya lapangan usaha perikanan.

Ekonomi Babel pada triwulan IV-2021 bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 2,75 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan usaha kecuali lapangan usaha industri pengolahan, pertanian, kehutanan dan perikanan, serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial.

Dari sisi pengeluaran, kenaikan laju pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh pertumbuhan pada seluruh komponen pengeluaran.

Sedangkan dari sisi ekonomi sepanjang tahun 2021, Pulau Sumatera mengalami pertumbuhan sebesar 3,18 persen atau meningkat dibanding capaian tahun 2020 yang terkontraksi sebesar 1,20 persen.

"Untuk total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada tahun 2021 mencapai Rp3.679,16 triliun atau sekitar 21,70 persen dari total PDRB seluruh provinsi di Indonesia," katanya.


Baca juga: BI prediksi ekonomi Sumatera tahun 2021 alami akselerasi pertumbuhan
Baca juga: Gubernur sebut pertumbuhan ekonomi Babel masih bergantung pada timah
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Sumatera 2020 diprediksi 2 -2,4 persen

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022