Penerbang yang selama ini menjadi instruktur siap menggantikan posisi mereka"
Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia Tbk mempertanyakan, rencana Asosiasi Pilot Garuda (APG) untuk mogok terbang Kamis esok.
"Sampai sekarang belum jelas apa alasan mereka mengancam mogok, apakah kenaikan gaji atau menolak pilot asing," kata Direktur Operasi PT Garuda Indonesia Tbk Ari Sapari kepada pers di Jakarta, Rabu.
Ari menjelaskan, pihak manajemen yang diwakili Direktur Utama Emirsyah Satar pernah menawarkan opsi kenaikan gaji seperti pilot asing kepada APG, tetapi status kepegawaian para pilot menjadi kontrak.
Opsi kedua, pemakaian pilot asing dihentikan dan rencana bisnis Garuda lainnya seperti ekspansi usaha dan sebagainya juga dievaluasi.
Namun, kata Ari, sampai sekarang belum ada titik temu dan kesepakatan dan manajemen Garuda menunggu pihak APG untuk melakukan pertemuan kembali.
Ari yakin operasional Garuda tak akan terganggu oleh mogok itu. "Kami sudah siap. Penerbang yang selama ini menjadi instruktur siap menggantikan posisi mereka," katanya.
Garuda juga sudah menyiagakan sejumlah pilot. "Mereka diinapkan di sejumlah hotel dekat bandara," katanya.
Namun, Ari belum berani memastikan berapa pilot yang akan mogok terbang. "Sampai saat ini, kami masih memetakan," katanya.
Setiap hari Garuda melayani 395 penerbangan dengan 154 diantaranya berasal dari Jakarta.
Total pilot Garuda adalah 864 orang dengan pilot siap operasi 230 orang, sisanya sedang menjalani pelatihan dan cek kesehatan dan lainnya.
Dari 23O pilot itu, sebanyak 43 merupakan pilot kontrak dan 34 di antaranya adalah pilot asing.(*)
E008/B012
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011