Semarang (ANTARA News) - Hujan yang mengguyur Kota Semarang, dua hari terakhir ini menyebabkan daerah langganan banjir seperti sebagian Jalan Gajahmada, Jl Raya Kaligawe, Jl Imam Bonjol, Jl MT Haryono, Jl Patimura, Jl Letjen Suprapto (kawasan Kota Lama), termasuk jalan menuju Stasiun Kereta Api Tawang Semarang, Jumat (27/1) malam, terlihat genangan air setinggi antara 20 cm sampai 70 cm. Tak pelak, aktivitas di Stasiun KA Tawang itu sempat terganggu karena kendaraan para pengantar dan penjemput tidak bisa masuk halaman stasiun karena digenangi air setinggi lutut orang dewasa. Mereka terpaksa memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan hingga memenuhi badan jalan. Riyadi warga Demak dan puluhan pengemudi becak lainnya memanfaatkan situasi tersebut untuk mengais rezeki. "Ya meski banjir dan banyak penumpang, tapi saya baru menarik sekali. Ini lihat," akunya seraya menunjukkan uang recehan Rp5.000.Pemantauan ANTARA di Stasiun KA Tawang, semalam, kebanyakan dari calon penumpang maupun penumpang yang turun di stasiun kereta kelas eksekutif itu memilih menerobos genangan air. Sementara penumpang lainnya, memilih antre dan berdesak-desakan meniti balok yang menuju jembatan penyebrangan. Kondisi di dalam stasiun tidak jauh beda. Kendati ketinggian air lebih rendah dibanding di halaman stasiun, tetapi terlihat cukup mengganggu aktivitas calon penumpang yang akan membeli tiket maupun yang akan naik kereta. Humas PT KAI Daops IV Semarnag, Suprapto ketika dihubungi semalam, mengatakan, meski Stasiun KA Tawang malam itu banjir, jadwal perjalanan kereta api tidak sampai tertunda berjam-jam. "Argo Muria yang dijadwalkan berangkat dari Stasiun KA Tawang pukul 16.00 WIB, sore itu berangkat menuju Stasiun KA Gambir Jakarta pukul 16.10 WIB," katanya.Stasiun KA Tawang, malam itu tidak saja kebanjiran air, tetapi juga kebanjiran calon penumpang pesawat terbang. "Saya terpaksa naik kereta api, karena hingga pukul 17.30 WIB pesawat yang akan saya tumpangi belum mendarat di Bandara A Yani Semarang. Kalau melihat cuaca seperti ini, saya kira tidak ada pesawat yang berani mendarat," kata Imam yang sudah terlanjur beli tiket pesawat dengan jadwal penerbangan pukul 17.00 WIB.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006