Kediri (ANTARA News) - Seorang mahasiswa dari InHoland University, Belanda, Christian, mengalami syok budaya saat mengikuti community outreach program (COP) atau kuliah kerja nyata (KKN) internasional di Kediri, 7 Juli-1 Agustus 2011.
"Dia akhirnya pulang lebih dulu. Kayaknya, dia tidak siap secara mental, sebab dia juga sempat masuk rumah sakit hingga seminggu, lalu pulang," kata rekan satu tim dari Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya, Brina Oktaviana, kepada ANTARA di Kediri, Rabu.
Hal itu juga dibenarkan Kepala Dusun Judeg, Desa Surat, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Ismadi, yang rumahnya menampung tiga mahasiswa dari Belanda, Korea, dan UKP.
Ismadi mengungkapkan, dusunnya menampung 20 mahasiswa yang terdiri dari lima mahasiswa Belanda, lima mahasiswa Korea, dua mahasiswa Hong Kong, dan delapan mahasiswa UKP. "Tapi satu mahasiswa Belanda pulang dulu," katanya.
Menurut Brina, Christian keseleo dan meminta penyangga kaki untuk berjalan.
"Dia juga jarang tidur dan asma yang dideritanya sering kambuh, kemudian dia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Baptist di Kota Kediri karena mengalami diare akibat minum air yang diambil dari sumur, meski sudah dimasak," katanya.
Ia menjelaskan Christian menderita diare selama seminggu dan sempat dirawat inap selama empat hari di RS Baptist, lalu setelah sembuh meminta dipulangkan ke negaranya.
"Anehnya, empat rekan Christian yang sama-sama dari Belanda tidak ada masalah, padahal tiga dari empat mahasiswa Belanda itu perempuan," katanya.
Lainnya halnya mahasiswa dari Dong Seo University (DSU), Korea Selatan, Kwan Se Chang (23), yang malah mengaku senang membantu warga desa di Indonesia.
"Saya senang bisa membantu mengecat sekolah dan memberikan penerangan jalan dari solar cell (listrik bertenaga matahari), apalagi tuan rumah sering memasakkan sate. Saya suka sate," katanya.(*)
E011/S019
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011