Melbourne (ANTARA News) - Petenis nomor satu dunia Roger Federer akan bertanding melawan petenis bukan unggulan asal Siprus Marcos Baghdatis, pada final Australia Terbuka, setelah menundukkan petenis Jerman Nicolas Kiefer 6-3 5-7 6-0 6-2 pada semifinal, Jumat. Unggulan pertama asal Swiss itu memastikan kemenangan pada match-point keempatnya, saat pengembalian servis Kiefer menyangkut di net, setelah bertanding selama dua jam dan 40 menit di Rod Laver Arena, untuk mencapai finalnya yang ketujuh dalam 11 turnamen grand slam terakhir. Kekuatan dan variasi pukulan Federer terlalu banyak bagi Kiefer, yang tengah bermain pada semifinal grand slam pertamanya dalam 35 kali usahanya. "Saya betul-betul senang bisa kembali ke final, ini merupakan harapan saya pada awal mengikuti turnamen ini," kata Federer. "Jalan yang panjang untuk bisa sampai ke sini, sekarang saya sangat bersemangat," katanya dalam konferensi pers. Federer sebelumnya tidak pernah kalah pada final Grand Slam dan akan mengincar gelar ketiganya secara beruntun setelah menjuarai Wimbledon dan AS Terbuka tahun lalu, hanya menyisakan Perancis Terbuka, untuk melengkapi "Roger Slam" dari seluruh empat turnamen utama itu secara berturut-turut. Penampilan Federer kali ini lebih meyakinkan dibanding ketika dia bersusah-payah mengalahkan rekan senegara Kiefer, Tommy Haas, dalam lima set, pada babak keempat dan kemudian bekerja keras mengalahkan unggulan lima Nikolay Davydenko dalam empat set yang berlangsung ketat di perempatfinal. Federer sebelumnya mengalahkan Baghdatis dengan "straight set" pada babak keempat Melbourne tahun lalu sebelum dia dikalahkan Marat Safin pada semifinal. Dia kembali mengalahkan petenis Siprus itu di Doha dalam langkah menuju Australia tahun ini. "Saya memperkirakan dia akan bermain dengan baik. Saya hanya harus memastikan penampilan saya bagus dan membuat sesulit mungkin bagi dia untuk merebut kemenangan," kata Federer. Sang Pembunuh Raksasa Bagdatis sudah membuat kemajuan yang luar biasa pada turnamen ini. "Dia meningkat luar biasa," kata Federer. "Saya pikir kita semua terkejut dia bisa mencapai sejauh ini karena ada petenis muda lain yang sangat berbakat, yang saya pikir akan melakukan terobosan sebelum dia, namun dia menunjukkan kalau kami semua salah." katanya dikutip Reuters. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006