Jakarta (ANTARA News) - Meski minim berita positif, kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak menguat kendati masih dalam kisaran terbatas ke posisi Rp8.490.

Nilai tukar rupiah di Rabu pagi terhadap dolar AS naik 10 poin menjadi Rp8.490 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya senilai Rp8.500.

"Meski minim isu positif dari global pergerakkan rupiah masih positif, namun masih cenderung terbatas," kata analis valuta asing Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan, pergerakkan rupiah dapat terkoreksi dipicu oleh pasar Asia yang kemungkinan akan tertekan pada hari ini mengikuti penurunan di pasar AS seiring dengan perdebatan mengenai utang AS.

"Perdebatan antara Presiden AS dengan pimpinan kongres AS terus memanas, bahkan Presiden AS mengingatkan kemungkinan krisis ekonomi yang lebih dalam jika tidak ada kesepakatan untuk menaikkan batas atas pinjaman pemerintah yang saat ini sebesar 14,3 triliun dolar AS," kata dia.

Ia mengatakan, perdebatan nampaknya menuju pada titik kritis kebuntuan, tetapi pasar obligasi AS masih menunjukkan arah kenaikan harga.

"Investor tidak bereaksi secara berlebihan dengan tensi politik ini. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun turun lagi menjadi 2,95 persen pada perdagangan kemarin sebagai indikasi masih tingginya permintaan," ucapnya.

Pengamat pasar uang dari Bank Saudara, Rully Nova menambahkan, mata uang rupiah terhadap dolar AS masih akan terjaga seiring dengan pelaku pasar yang masih percaya pada fundamental ekonomi Indonesia di tengah gejolak perekonomian global yang belum kondusif.

"Seperti kita tahu, perekonomian global belum kondusif, sehingga investor lebih cenderung masuk pada negara-negara yang terbukti positif ekonominya," kata dia.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011