Cirebon (ANTARA News) - Seorang gadis ABG ditemukan tak bernyawa dengan kaos merah muda bertuliskan JJ melilit dileher, di sebuah kebun di Blok Sinureja, Desa Halimpu Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, Jatim, Minggu. ABG yang diduga korban pembunuhan itu ditemukan dalam kondisi setengah bugil karena hanya memakai BH warna ungu dan celana jeans pendek, serta tidak ditemukan kartu identitas apapun di celana korban. Hanya saja, pada lengan kiri korban terpampang tulisan Kamal-Desi serta gambar bunga yang diharapkan bisa menguak misteri identitas korban. Korban pertama kali ditemukan Suryamuk (50), warga Desa Cikandas yang berbatasan dengan Desa Halimpu, saat dirinya hendak pergi mencari kayu bakar di sekitar ladang. "Melihat dia tidak bergerak dengan kutang yang terlihat, saya sudah menduga itu sebuah mayat, sehingga saya langsung pulang dan memberitahukan ke warga yang lain," katanya. Dalam waktu singkat, ratusan warga mengerumuni korban, namun tidak berapa lama polisi tiba di lokasi dan meminta warga untuk menjauh dari TKP untuk keperluan penyelidikan. Polisi kemudian melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian, namun belum ditemukan petunjuk yang bisa mengungkap peristiwa yang sebenarnya. Mayat korban kemudian dievakuasi ke kamar mayat Rumah Sakit Gunung Jati (RSGJ) Cirebon untuk dilakukan otopsi. Kapolres Cirebon AKBP Ir Arif Rhamdani melalui Kasat Reskrim AKP Ferry Irawan ketika dikonfirmasi mengungkapkan, diduga korban dihabisi dengan kaos yang melilit lehernya, namun ada juga bekas cakaran di bagian tubuh lainnya. "Melihat kondisi demikian, dugaan sementara mayat tersebut merupakan korban pembunuhan. Namun untuk mengetahui kepastian penyebabnya akan dilihat dari hasil otopsi yang dilakukan Rumah sakit Gunung Jati Cirebon," katanya. Ia meminta kepada warga yang merasa kehilangan putrinya dengan ciri-ciri umur sekitar 17 tahun, tinggi sekitar 165 cm, rambut sebahu, kulit kuning langsat, bisa datang ke kamar mayat RS Gunung Jati Cirebon. "Misteri pembunuhan akan cepat terkuak jika sudah diketahui identitasnya," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009