New York (ANTARA News) - Dolar jatuh lagi terhadap mata uang utama lainnya dan emas naik pada Selasa waktu setempat, karena Amerika Serikat bergerak ke dalam satu minggu dari bayangan krisis anggaran tanpa kesepakatan tentang peningkatan batas utang.

Sementara harga obligasi pemerintah AS naik setelah jatuh pada Senin, dan kementerian keuangan dengan mudah melelang lagi 23 miliar dolar AS surat utang jangka pendek, kebuntuan politik atas utang AS dan defisit terus dirasakan di pasar mata uang, lapor AFP.

Pada 19.00 GMT (Rabu 02.00 WIB) dolar telah turun hampir satu persen dalam satu hari terhadap euro, yang dibeli 1,4516 dolar.

Euro telah turun tajam pada akhir Senin ketika Presiden Barack Obama mengambil argumen terhadap Republik saingannya kepada publik Amerika, sinyal dalam sebuah pidato di `prime time` televisi bahwa kedua belah pihak masih jauh dari penyelesaian masalah yang dapat menyebabkan negara default (gagal bayar) pada utang.

Sementara dolar kehilangan 0,57 persen lagi terhadap "safe haven" franc Swiss, turun menjadi 0,8012 franc, dan turun 0,44 persen terhadap yen menjadi 77,8950 yen.

Emas naik empat dolar menjadi 1.618 dolar per troy ons di perdagangan New York, meskipun masih di bawah rekor 1.624,07 dolar.

Saham AS juga melemah, meskipun didorong oleh laba banyak perusahaan yang bersemangat dan data ekonomi karena situasi politik tegang.

Departemen Keuangan Amerika Serikat mengatakan negara itu akan dipaksa menjadi default pada komitmennya - mulai dari gaji pegawai pemerintah hingga jaminan sosial dan mungkin utang - jika Kongres tidak menaikkan pagu utang negara 14,3 triliun dolar AS.

Partai Republik di Kongres telah menolak untuk menaikkan plafon utang kecuali Gedung Putih setuju untuk rencana jangka panjang mereka untuk pemotongan belanja, dan mereka telah menolak rencana Gedung Putih sendiri, yang meliputi kenaikan pajak. (A026/M012/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011