New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia naik pada Selasa waktu setempat, dipicu oleh dolar yang lebih lemah karena kebuntuan pagu utang di Washington mendorong investor melarikan diri dari greenback AS ke mata uang lainnya.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate untuk pengiriman September, naik 39 sen menjadi 99,59 dolar AS per barel, setelah sehari volatil di mana harga minyak melompat setinggi 100,62 dolar AS sebelum jatuh kembali.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk September bertambah 34 sen menjadi menetap di 118,28 dolar AS pada Intercontinental Exchange, lapor AFP.

"Dukungan untuk minyak mentah hanya melemahnya dolar," kata Matt Smith, analis minyak Summit Energy..

"Tapi itu bukan pelarian biasa dari dolar ke aset berisiko, itu adalah pelarian keluar dolar karena kurangnya kepercayaan."

Melemahnya dolar cenderung meningkatkan permintaan global untuk minyak, karena harga minyak mentah dalam mata uang dolar, sehingga penurunan nilai greenback AS meningkatkan daya beli konsumen energi non-AS.

Dolar telah terguncang oleh kebuntuan politik di Washington atas masalah pagu utang. Pada Selasa 19.00 GMT (Rabu 02.00 WIB) dolar telah turun hampir satu persen dalam satu hari terhadap euro, yang dibeli 1,4516 dolar.

Gedung Putih dan Departemen Keuangan AS mengatakan Kongres harus meningkatkan pagu utang pemerintah 14,29 triliun dolar AS pada 2 Agustus untuk mencegah default (gagal bayar), yang akan berakibat sangat buruk pada ekonomi global.

Tapi Demokrat dan Republik menemui jalan buntu, dengan perselisihan pahit tentang meningkatkan pajak dan pemotongan belanja, meskipun batas waktu kian mendekat.

Presiden AS Barack Obama memperingatkan dalam pidato nasionalnya melalui televisi pada Senin bahwa default akan berisiko "krisis ekonomi yang mendalam". (A026/M012/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011