jumlah warga yang meninggal dunia justru melonjak yakni menyentuh angka 82 orang pada Senin hingga pukul 12.00 WIB
Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan angka kasus harian terkonfirmasi positif di Indonesia bertambah 26.121 jiwa pada Senin, atau mengalami penurunan dari hari Minggu (6/2) yang menyentuh angka 36.057 orang.
Keterangan Satgas COVID-19 di Jakarta, Senin, menyebutkan kendati angka terkonfirmasi positif mengalami penurunan, jumlah warga yang meninggal dunia justru melonjak yakni menyentuh angka 82 orang pada Senin hingga pukul 12.00 WIB.
Angka kematian ini menjadi yang terbanyak sejak 4 Oktober 2021. Saat itu, kasus kematian harian menyentuh angka 88 jiwa.
Baca juga: Bali catatkan rekor penambahan kasus harian COVID-19 tertinggi
DKI Jakarta melaporkan angka kematian tertinggi harian pada Senin yang mencapai 38 kasus, diikuti Jawa Tengah 10 kasus dan Bali 9 kasus. Secara akumulasi, total kematian sejak pandemi diumumkan di Indonesia mencapai 144.636 jiwa.
Adapun kasus terkonfirmasi positif harian terbanyak terjadi di Provinsi DKI Jakarta 12.682 kasus, Jawa Barat 5.047 kasus, Banten 3.194 kasus, Jawa Timur 1.339 kasus dan Bali 1.172 kasus. Total angka terkonfirmasi positif COVID-19 sejak Maret 2020 yakni 4.542.601 kasus.
Sementara angka kesembuhan bertambah 8.577 jiwa atau secara total menjadi 4.191.604 jiwa. DKI Jakarta melaporkan angka kesembuhan tertinggi yakni sebanyak 4.581 jiwa, Jawa Timur 1.310 jiwa, Banten 1.263 jiwa, dan Jawa Barat 620 jiwa.
Baca juga: DKI tambah kasus harian COVID-19 nasional 6.391 pasien
Spesimen yang diperiksa dari berbagai macam tes sebanyak 285.789 spesimen dan 10.234 dinyatakan suspek. Adapun kasus aktif bertambah 17.462 atau menjadi 206.361.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut tiga provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten dan Bali memiliki kasus COVID-19 dengan varian Omicron sudah melebihi kasus COVID-19 saat varian Delta menginfeksi pada periode Juni-Agustus 20221.
"Kami konfirmasi bahwa sekarang sudah ada 3 provinsi yang jumlah kasusnya melebihi jumlah kasus gelombang delta lalu yaitu pertama DKI Jakarta jumlah kasusnya sudah 15.800 padahal puncak DKI sebelumnya 14.600," kata Budi Gunadi dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin.
Baca juga: Kasus harian COVID-19 Indonesia akhir Januari meningkat 10.185 orang
Budi Gunadi menyampaikan hal tersebut seusai menghadiri Rapat Terbatas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan juga dilakukan secara virtual.
"Kedua, Provinsi Banten jumlah kasusnya 14.800 padahal gelombang delta kemarin paling tinggi 13.900 dan ketiga Provinsi Bali jumlah kasusnya sempat menyentuh 2.000 sedangkan tertinggi gelombang delta saat itu 1.900 kasus," ungkap Budi Gunadi.
Dari kasus harian COVID-19 ketiga provinsi tersebut, menurut Budi Gunadi, pasien yang dirawat di rumah sakit masih 30-50 persen dari total kasus.
"Jadi yang ingin saya sampaikan, tidak usah usah panik melihat jumlah kasus tinggi karena yang penting sekali publik memahami bahwa jumlah kasus akan naik tinggi. Negara-negara lain bisa jumlah kasusnya 2-3 kali delta, yang penting kita menjalankan terus protokol kesehatan," tambah Budi Gunadi.
Baca juga: Pemerintah antisipasi kenaikan kasus omicron lebih tinggi dari delta
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022