Jakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Bank DKI menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp1 triliun untuk memberdayakan Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) melalui penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan (PKP) dengan Kementerian Koperasi dan UKM.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin mengatakan, program KUR itu untuk pemberdayaan UMKM pada 2022.

"Bank DKI menargetkan penyaluran KUR selama 2022 senilai Rp1 triliun," kata Herry.

Herry mengungkapkan, penandatanganan PKP dihadiri Direktur Kredit UMK dan Usaha Syariah Bank DKI Babay Parid Wazdi dan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya.

Diungkapkan Herry, program penyaluran KUR dari Bank DKI menyasar pelaku UMKM di wilayah operasional Bank DKI, seperti debitur eksisting, anggota JakPreneur dan Pedagang Perumda Pasar Jaya.

Selain memberdayakan UMKM di Jakarta, Herry menuturkan penyaluran KUR juga sebagai salah satu upaya Bank DKI melampaui target Rasio Pembiayaan Inklusi Makroprudensial (RPIM) yang ditetapkan sebesar 20 persen dari total portofolio penyaluran kredit dan pembiayaan.

Baca juga: Bank DKI raih "Indonesia Public Relation Awards" 2022
Baca juga: Bank DKI catatkan laba bersih sampai kuartal III Rp563,83 miliar

Herry menambahkan, pelaku UMKM dapat mengajukan KUR dengan syarat cukup mudah, yakni Kartu Tanda Penduduk (KTP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan memiliki kegiatan usaha.

"Penyaluran KUR oleh Bank DKI diharapkan dapat menjadi salah satu stimulus pertumbuhan perekonomian di Tanah Air saat masa pandemi," ujar Herry.

Herry menyatakan penyaluran KUR itu juga menjadi bentuk sinergi antara BUMD DKI Jakarta bersama dengan BUMN, Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat untuk mendukung pemberdayaan UMKM.

Herry mengatakan Bank DKI terus mendukung pemulihan ekonomi saat pandemi terutama bagi sektor usaha mikro dengan menyalurkan kredit dan pembiayaan mikro termasuk sindikasi kredit dan pembiayaan dari 20 lembaga keuangan, meliputi 18 Bank Pembangunan Daerah, satu bank swasta dan BPKH, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) senilai Rp4 triliun.

"Nantinya akan diteruskan kepada pelaku Usaha Ultra Mikro, Mikro, dan Kecil yang tergabung dalam program PNM Mekaar dan ULaMM," ungkap Herry.
Baca juga: Ancol kerja sama dengan Bank DKI dalam bidang kredit investasi
Baca juga: Baznaz dan Bank DKI Syariah gandeng warung makan bantu fakir miskin

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022