Tokyo (ANTARA News/AFP) - Dolar mencapai titik terendah baru dalam empat bulan terhadap yen di perdagangan Asia pada Selasa, setelah pidato Presiden AS Barack Obama mengilustrasikan kurangnya kemajuan dalam upaya mengakhiri kebuntuan utang.

Dolar jatuh ke 77,89 yen, level terendah sejak 17 Maret, setelah Presiden AS Barack Obama dalam pidato nasionalnya melalui televisi memperingatkan bahwa kebuntuan utang saat ini bisa memiliki konsekuensi serius.

Kegagalan untuk kompromi, katanya, "akan berisiko memicu krisis ekonomi yang mendalam -- hampir seluruhnya disebabkan oleh Washington".

Euro naik menjadi 1,4489 dolar pada 05.50 GMT di Tokyo dari 1,4382 dolar di New York, Senin.

Pidato menjatuhkan "ekspektasi singkat pasar bahwa Presiden mungkin menunjukkan kemajuan pada kebuntuan yang sedang berlangsung," Hideki Hayashi ekonom global di Mizuho Securities, mengatakan kepada Dow Jones Newswires.

Greenback kemudian memperlihatkan perdagangan yang rapuh, pada satu titik melonjak ke 78,70 yen sebelum jatuh kembali ke 78,08 yen pada sore hari.

Euro berada di 113,08 yen dari 112,37 yen di New York.

Para pedagang mengatakan gerakan ini disebabkan oleh pesanan penjualan besar yen yang dipicu karena perlawanan terhadap setiap intervensi pasar Jepang.

Dolar "telah tertekan oleh ketidakpastian pembicaraan plafon utang AS dan keprihatinan atas kemungkinan penurunan peringkat kredit," kata Gen Kawabe, dealer di Chuo Mitsui Trust and Banking.

Kongres Demokrat dan Republik tidak membuat kemajuan substansial menuju rencana terpadu untuk memotong defisit dan meningkatkan plafon utang pada tenggat waktu 2 Agustus.

Sementara pasar pada umumnya mengharapkan para pejabat untuk menyelesaikan perbedaan mereka tepat waktu, kebuntuan berlanjut telah menimbulkan ketidakpastian apakah AS dapat menjaga peringkat kreditnya triple-A.

Presiden Obama memperingatkan bahwa pendekatan pantang menyerah Partai Republik terhadap krisis utang AS adalah sebuah "permainan berbahaya" dan mendesak warga Amerika menekan untuk kompromi.

Dengan sebuah potensi default (gagal bayar) AS, Obama mengimbau warga Amerika untuk "membuat suara Anda didengar".

Yen bergerak menuju tingkat tertinggi yang tidak terlihat sejak dicapainya terhadap dolar pasca perang setelah gempa dan tsunami 11 Maret, yang mendorong Jepang dan mitra G7-nya meluncurkan intervensi terkoordinasi.

Eksportir Jepang telah menyerukan upaya pemerintah untuk menghentikan kenaikan yen, tapi Menteri Keuangan Jepang Yoshihiko Noda pada Selasa mengisyaratkan intervensi pasar mata uang dekat.

"Gerakan (yen) pada satu sisi sebagian besar karena faktor dari luar negeri. Saya akan terus memantau erat perkembangan di pasar saat ini," Noda mengatakan.

Dolar melemah terhadap mata uang Asia lainnya, dengan ringgit Malaysia mencapai dekat tertinggi 14 tahun diperdagangkan pada 2,9416 terhadap dolar pada 05.50 GMT.

Dolar Selandia Baru diperdagangkan lebih tinggi pada akhir Selasa, setelah mencapai tertinggi baru pasca diambangkan. Setelah pidato Obama, dolar "Kiwi" mencapai tertinggi baru yakni 0,8705 dolar.

Greenback melemah ke 1,2044 dolar Singapura dari 1,2081 dolar Singapura pada Senin, menjadi 1.051,50 won Korea Selatan dari 1.055,00 won dan menjadi 28,79 dolar Taiwan dari 28,84 dolar Taiwan.

Unit ini juga mundur ke 8.514,75 rupiah Indonesia dari 8.526,75, menjadi 42,36 peso Filipina dari 42,46 peso dan menjadi 29,68 baht Thailand dari 29,80 baht.

(A026)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011