"Ya ini kan masih dicari, KPK dan Kepolisian juga masih mencari," katanya, saat dikonfirmasi usai diskusi bertajuk "Peran media massa dalam pengelolaan masalah-masalah nasional" di Jakarta, Selasa.
Djoko mengaku pihaknya tidak mengetahui keberadaan bekas bendahara Partai Demokrat itu berada, termasuk kemungkinan tersangka kasus suap wisma atlet itu di Amerika Latin.
"Saya harus memilki data yang kuat sebelum memastikan keberadaannya," ujarnya menegaskan.
M Nazaruddin dikabarkan akan segera dijemput oleh aparat penegak hukum. Aparat hukum dikatakan telah mengetahui lokasi keberadaan Nazaruddin, yang juga mantan anggota Komisi III DPR. Namun, terkait hal itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengaku belum mengetahuinya.
"Saya belum menerima informasi itu," kata Djoko.
Ia mengatakan, jika Kepolisian RI hendak menjemput Nazaruddin, yang juga diduga terlibat kasus pengadaan dan revitalisasi sarana dan prasarana di Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional 2007, Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo akan menginformasikan hal tersebut kepadanya.
"Namun, sampai sekarang saya belum mendapat laporan. Jadi, tanya saja kepada yang memberi informasi itu," kata Djoko.
Keberadaan Nazaruddin, menurut anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, sempat terlacak di Argentina. Mubarok mengklaim mengetahui informasi ini dari Polri.
Terakhir kali, Nazaruddin tampil di publik pada wawancara oleh Iwan Piliang melalui Skype. Tayangan wawancara tersebut disiarkan Metro TV pada Jumat (22/7).
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011