Semarang (ANTARA) - Ratusan pekerja migran Indonesia asal Provinsi Jawa Tengah menjalani karantina untuk memastikan bebas dari COVID-19 sebelum pulang ke kampung halaman masing-masing setelah bekerja di luar negeri.
"Pada kurun waktu 1 Januari 2022 sampai 6 Februari 2022 tercatat sudah ada 606 orang pekerja migran yang pulang dari luar negeri dan saat kini sudah ada 564 orang yang telah menyelesaikan masa karantina," kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah Sakina Rosellasari di Semarang, Senin.
Baca juga: Ganjar minta pemda rajin berkomunikasi dengan pekerja migran
Ia menyebutkan karantina tersebut merupakan salah satu bagian dari bentuk skrining ketat antisipasi COVID-19.
"Pekerja migran asal Jateng masuk melalui dua embarkasi, yakni Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Juanda Surabaya. Di Soekarno-Hatta sudah ada SOP dilihat dari negara mana untuk karantina, lama karantina sesuai negara asal," ujarnya.
Dengan kondisi ini, diharapkan kondisi kesehatan para pekerja migran bisa prima sebelum memasuki wilayah Jateng karena prosedur ini dinilai lebih aman dibandingkan proses yang dilakukan pada tahun 2020.
"Insya Allah lebih aman dibanding tahun lalu, kalau pada tahun itu kan masih ada penerbangan dari Singapura ke Bandara Ahmad Yani, kemudian kapal asal Pontianak lewat Pelabuhan Tanjung Emas. Selanjutnya, karantina ke BPSDMD. Sekarang lewat Bandara Soekarno Hatta dan Juanda, masuk ke Jateng sudah aman, karena dicek PCR dan karantina dulu serta ada surat jalan," katanya.
Baca juga: BP2MI gandeng Jateng sosialisasi pelindungan pekerja migran
Baca juga: LaNyalla minta pemerintah perketat mekanisme pengiriman pekerja migran
Para pekerja migran kebanyakan berasal dari negara tujuan pekerja migran, seperti Malaysia (199 orang), Hong Kong (139 orang), Singapura (94 orang), Taiwan (81 orang), dan Korea Selatan (42 orang).
Tujuan kampung para pekerja migran asal Jateng tersebut, ke Kabupaten Cilacap, Brebes, Kendal, Kebumen, dan Banyumas.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022