Hingga saat ini jumalah tenaga kerja di sektor konstruksi sebanyak 5,7 juta orang, dan 60 persen dari itu masih belum memiliki kapasitas keterampilan.
Banda Aceh (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto mengemukakan bahwa kapasitas tenaga kerja Indonesia masih sangat terbatas sehingga perlu dilakukan pelatihan keterampilan.
"Kita saat ini masih menghadapi kondisi terbatasnya kapasitas daya saing dan kualitas sumber daya manusia di bidang kontruksi," katanya dalam sambutan inagurasi dan peresmian gedung workshop di komplek kampus Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Selasa.
Menurut dia, keterbatasan kapasitas agar tidak membuat patah semangat dan lemah tetapi kondisi itu harus menjadi tantangan untuk terus melatih dan mewujudkan cita-cita bangsa.
"Hingga saat ini jumalah tenaga kerja di sektor konstruksi sebanyak 5,7 juta orang, dan 60 persen dari itu masih belum memiliki kapasitas keterampilan," jelas Joko.
Dia menambahkan, setiap ada kebutuhan di luar negeri tentang kontruksi, Indonesia selalu diundang untuk berpartisipasi, namun karena masih minimnya SDM jadi tidak mengirimkan tenaga kerja ke luar.
"Misalnya, proyek konstruksi di Timur Tengah dan Afrika Selatan, Indonesia, Aljazair, Uni Emirat Arab, Qatar, selalu diminta untuk berpartisipasi. Karena keterbatasan kita hanya menghadiri saja," lanjutnya.
Agar tenaga kerja bisa meningkatkan kapasitas, kata Djoko pihaknya akan melakukan reorientasi pembangunan kontruksi menuju efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang tinggi.
"Kunci untuk mewujudkan SDM yang lebih kompetitif maka diperlukan penataan peraturan, transparan, dan pembinaan," saran Joko Kirmanto.
Karena itu, Menteri PU menambahkan SDM di bidang kontruksi faktor utama dalam menciptakan tranformasi kontruksi nasional periode 201-2030 yang telah disepakati bersama.
"Kesepakatan itu menjadi komitmen bersama dalam menciptakan perubaha di bidang konstruksi nyaman dan berkualitas. Dukungan semua pihak, Insyaallah akan terwujud," papar Joko Kirmanto.
(ANT-286)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011