"Kami masih melakukan pendataan warga kami yang kesulitan bersih," kata Camat Kedungadem, Ali Machmudi, Selasa.
Ia mengaku, masih belum tahu persis, berapa jumlah warganya yang mulai mengalami kesulitan air bersih. Tapi, sebagian warga di Desa di Desa Mlidek, sudah ada yang mulai mencari air ke desa tetangganya, sebab di wilayahnya sumur warga sudah mulai kering.
"Secara langsung belum ada warga di wilayah kami yang meminta pasokan air bersih," katanya menambahkan.
Sementara itu, Kepala Bidang Bimbingan Rehabilitasi dan Kesejahteraan Sosial Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Bojonegoro, Dwi Harningsih menyatakan, sudah mulai ada warga di sebuah desa di Kecamatan Sugihwaras yang meminta pasokan air.
Hanya saja, lanjutnya, permintaan pasokan air tidak bisa dilayani, sebab permintaan disampaikan secara pribadi melalui telepon.
"Permintaan air bersih yang kami layani berdasarkan permintaan secara tertulis dari desa," jelasnya.
Karena itu, menurut dia, warga di minta mengajukan permohonan pasokan air bersih melalui desa untuk diteruskan ke kecamatan dan Disnakertransos.
"Sesuai prosedur permohonan permintaan air bersih yang kami layani berdasarkan surat permohonan dari desa," katanya menambahkan.
Yang jelas, menurut dia, pihaknya mewaspadai terjadinya kesulitan air bersih yang dialami warga di wilayah setempat, pada musim kemarau ini.
"Berbagai persiapan sudah kami lakukan, termasuk truk tangki air pemasok air bersih," ucapnya.
Ia menjelaskan, sudah melakukan pemetaan warga Bojonegoro, yang mengalami kesulitan air bersih, pada musim kemarau 2009 lalu.
Pada musim kemarau yang lalu itu, tercatat kesulitan air bersih melanda 67 desa yang tersebar di 16 kecamatan dengan jumlah 21.400 kepala keluarga (KK) atau 68.721 jiwa.
Ia menyebutkan, daerah rawan bencana kekeringan tersebut, di bagian tengah meliputi sejumlah desa di Kecamatan Trucuk, Temayang, Dander, Sukosewu dan Bubulan. Sedangkan di wilayah timur meliputi enam desa di Kecamatan Sugihwaras dan Kedungadem.
Di bagian barat meliputi sejumlah desa di Kecamatan Purwosari, Tambakrejo, Ngraho, Ngambon, Ngasem, Kedewan, Kalitidu dan Kasiman.
"Pada musim kemarau 2010 tidak ada warga di Bojonegoro yang kesulitan air bersih, akibat anomali cuaca," jelasnya.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011