apabila rupiah menguat terlalu cepat hingga dibawah angka Rp8.500 per dolar, maka akan membuat kesulitan bagi para eksportir.
Jakarta (ANTARA News)- Pertumbuhan ekonomi nasional yang terus meningkat menjadi faktor utama bagi rupiah terus mendekati angka Rp8.500 per dolar, meski kenaikannya relatif kecil.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik tiga poin menjadi Rp8.515 per dolar dari sebelumnya Rp8.518.
Direktur Retail Banking PT ANZ Panin Bank, Anthony Soewandy di Jakarta, Selasa, mengatakan, rupiah masih berada dalam kisaran sempit, sehingga kenaikannya juga tidak tinggi.
Hal ini dilakukan agar posisinya tetap berada di atas angka Rp8.500 per dolar, ujarnya.
Menurut Soewandy, apabila rupiah menguat terlalu cepat hingga dibawah angka Rp8.500 per dolar, maka akan membuat kesulitan bagi para eksportir.
Para eksportir akan meminta pemerintah melakukan intervensi untuk menjaga pergerakan rupiah yan cenderung menguat jangan terlalu cepat.
Posisi rupiah, lanjut dia masih akan berkisar antara Rp8.500 sampai Rp8.550 per dolar, namun apabila dorongan pasar yang lebih kuat bisa saja posisi rupiah berada dibawah Rp8.500 per dolar.
Namun Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan melakukan intervensi agar produk jual eksportir masih dapat bersaing di pasar ekspor, ucapnya.
Ia mengatakan, kenaikan rupiah yang terlalu cepat memang kurang menguntungkan, karena pendapatan negara dari ekspor akan menurun.
"Kami optimis BI akan menjaga rupiah agar tetap berada di atas angka Rp8.500 per dolar," ucapnya.
Sementara itu, dolar AS terhadap euro melemah menjadi 1,4375 dari sebelumnya 1,4357 dan juga terhadap yen menajdi 78,31 dari 78,53 akibat pembicaraan pemerintah dengan kongres mengalami kebuntuan.
Pembicaraan kongres dan pemerintah mengenai kenaikan pagu utang AS sampai saat ini masih belum ada kepastian. (ANT)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011