mengembalikan julukan Venesia dari timurPalembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang berupaya melakukan pengembangan wisata air di Sungai Musi dan beberapa anak sungai untuk menarik wisatawan berkunjung ke Ibu kota Provinsi Sumatera Selatan itu
Wisata air yang selama ini difokuskan di Sungai Musi, kini mulai dikembangkan di salah satu anak sungai seperti di kawasan Sungai Sekanak Lambidaro.
Pengembangan wisata air di anak Sungai Musi itu, ditandai dengan melakukan restorasi secara bertahap di Sungai Sekanak Lambidaro.
Wali Kota Palembang Harnojoyo menjelaskan kegiatan restorasi sungai itu tahap pertama dimulai pada Mei 2020 dan selesai pada akhir 2021 meliputi aliran sungai dari jembatan Karang hingga Jembatan Datuk Akib dan Jembatan Palembang Indah Mal (PIM) di Jalan Brigjen Dhani Effendi kawasan rumah susun 26 Ilir Palembang.
Kegiatan restorasi Sungai Sekanak Lambidaro tahap pertama yang didukung dana pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) VIII panjangnya sekitar 800 meter dan lebar 4-8 meter dengan dana APBN Rp42 miliar.
Kemudian kegiatan restorasi sungai tersebut segera dilanjutkan tahap kedua hingga ke arah gedung DPRD Sumsel pada Maret-Desember 2022 sepanjang 1,3 kilometer dengan dana APBN Rp98 miliar.
Kegiatan restorasi tahap pertama telah dilakukan dengan baik dan peresmiannya ditandai dengan Festival Sungai Sekanak Lambidaro selama dua hari pada 5-6 Februari 2022.
Festival Sungai Sekanak Lambidaro yang digelar pada libur akhir pekan itu mendapat sambutan luar biasa dari warga kota sehingga membuat panitia kewalahan menegakkan prokes antisipasi penularan COVID-19 di tengah ancaman virus varian baru omicron dan menutup festival lebih awal dari waktu yang ditetapkan.
Dalam festival tersebut masyarakat bisa menikmati aneka kuliner khas daerah di 30 gerai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), bermain perahu menyusuri sungai, menikmati aneka hiburan dan permainan rakyat.
Sekda Palembang Ratu Dewa menambahkan setelah dilakukan restorasi tahap pertama di Sungai Sekanak Lambidaro mengubah kawasan rumah susun 26 Ilir yang selama ini dikenal kumuh menjadi kawasan yang tertata rapi, bersih, dan indah.
Kondisi yang baik tersebut diharapkan bisa dipelihara bersama oleh semua pihak dan lapisan masyarakat dengan tidak merusak bangunan yang ada dan tidak membuang sampah ke sungai.
Kawasan sungai tersebut diharapkan bisa menjadi objek wisata unggulan baru yang dapat menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung ke Bumi Sriwijaya ini.
Baca juga: Palembang bertahap kembangkan wisata air di Sungai Musi
Baca juga: Palembang kembangkan 73 destinasi wisata
Kuliner terapung
Setelah gelaran Festival Sungai Sekanak Lambidaro, warga berharap Pemerintah Kota Palembang membuat konsep wisata air yang menarik seperti membuat pasar kuliner terapung (floating market).
Salah seorang politikus muda dari Partai Gerindra Normansyah Harobin mengharapkan kepada Pemkot Palembang serius mengelola objek wisata baru tersebut.
Industri pariwisata di Palembang usai menjadi tuan rumah Asian Games 2018 mengalami perkembangan yang cukup baik, kondisi tersebut perlu diimbangi dengan pengembangan wisata air dan daerah tujuan wisata baru.
Jangan sampai sungai yang telah direstorasi dengan dana miliaran rupiah itu kembali mengalami pendangkalan dan dipenuhi sampah serta kawasan rumah susun sekitarnya menjadi kumuh lagi.
Jika dikelola secara serius Sungai Sekanak Lambidaro bisa menjadi objek wisata unggulan atau sebagai destinasi utama dan mewujudkan Palembang sebagai Venesia dari timur.
Mengenai konsep pasar kuliner terapung, anggota DPRD Palembang itu mengatakan bisa mengadopsi konsep yang dikembangkan beberapa daerah di Tanah Air.
Beberapa daerah yang sukses mengembangkan pasar kuliner terapung yakni Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kota Batu, Jawa Timur, dan floating market atau pasar terapung Lembang, Bandung.
Melalui pasar kuliner terapung, warga Palembang dan wisatawan yang mengunjungi Sungai Sekanak Lambidaro bisa menikmati aneka makanan yang dijual pedagang di atas perahu.
Beragam makanan tradisional yang bisa dijual di pasar kuliner terapung, mulai dari makanan khas daerah pempek, model, tekwan, celimpungan, mi celor, pindang, dan aneka kue tradisional.
Selain itu juga bisa dijual makanan selera nusantara seperti bakso, dan soto Betawi serta aneka cendera mata.
Selama ini sudah ada beberapa kapal wisata untuk melayani wisatawan nusantara dan mancanegara yang akan menikmati wisata air di daerah aliran Sungai Musi, dengan dikembangkannya wisata air di kawasan Sungai Sekanak Lambidaro perlu disiapkan beberapa unit perahu hias baru dan perahu kuliner.
Sarana dan prasarana pendukung kawasan objek wisata di kota ini perlu terus ditingkatkan, sehingga dapat menambah daya tarik wisatawan berkunjung ke Bumi Sriwijaya ini serta bisa menunjang pertumbuhan industri pariwisata.
Baca juga: Pemkot Palembang siapkan paket wisata religi Sungai Musi
Kuliner terapung
Setelah gelaran Festival Sungai Sekanak Lambidaro, warga berharap Pemerintah Kota Palembang membuat konsep wisata air yang menarik seperti membuat pasar kuliner terapung (floating market).
Salah seorang politikus muda dari Partai Gerindra Normansyah Harobin mengharapkan kepada Pemkot Palembang serius mengelola objek wisata baru tersebut.
Industri pariwisata di Palembang usai menjadi tuan rumah Asian Games 2018 mengalami perkembangan yang cukup baik, kondisi tersebut perlu diimbangi dengan pengembangan wisata air dan daerah tujuan wisata baru.
Jangan sampai sungai yang telah direstorasi dengan dana miliaran rupiah itu kembali mengalami pendangkalan dan dipenuhi sampah serta kawasan rumah susun sekitarnya menjadi kumuh lagi.
Jika dikelola secara serius Sungai Sekanak Lambidaro bisa menjadi objek wisata unggulan atau sebagai destinasi utama dan mewujudkan Palembang sebagai Venesia dari timur.
Mengenai konsep pasar kuliner terapung, anggota DPRD Palembang itu mengatakan bisa mengadopsi konsep yang dikembangkan beberapa daerah di Tanah Air.
Beberapa daerah yang sukses mengembangkan pasar kuliner terapung yakni Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kota Batu, Jawa Timur, dan floating market atau pasar terapung Lembang, Bandung.
Melalui pasar kuliner terapung, warga Palembang dan wisatawan yang mengunjungi Sungai Sekanak Lambidaro bisa menikmati aneka makanan yang dijual pedagang di atas perahu.
Beragam makanan tradisional yang bisa dijual di pasar kuliner terapung, mulai dari makanan khas daerah pempek, model, tekwan, celimpungan, mi celor, pindang, dan aneka kue tradisional.
Selain itu juga bisa dijual makanan selera nusantara seperti bakso, dan soto Betawi serta aneka cendera mata.
Selama ini sudah ada beberapa kapal wisata untuk melayani wisatawan nusantara dan mancanegara yang akan menikmati wisata air di daerah aliran Sungai Musi, dengan dikembangkannya wisata air di kawasan Sungai Sekanak Lambidaro perlu disiapkan beberapa unit perahu hias baru dan perahu kuliner.
Sarana dan prasarana pendukung kawasan objek wisata di kota ini perlu terus ditingkatkan, sehingga dapat menambah daya tarik wisatawan berkunjung ke Bumi Sriwijaya ini serta bisa menunjang pertumbuhan industri pariwisata.
Baca juga: Pemkot Palembang siapkan paket wisata religi Sungai Musi
Baca juga: Musi Banyuasin siapkan wisata sungai
Kota Air
Kota Palembang didominasi ruang air sehingga dijuluki kota air karena lahannya selalu digenangi air.
Kondisi Sungai Musi dan anak-anak sungainya saat ini semakin memburuk karena menjadi tempat pembuangan sampah, kondisi itu terus terjadi akibat perilaku warga kota yang kurang memahami peran penting sungai untuk sumber kehidupan dan mengendalikan banjir atau genangan air ketika hujan.
Untuk mengatasi masalah tersebut Pemkot Palembang, berupaya menormalisasi, merestorasi, atau mengembalikan fungsi 21 anak Sungai Musi yang mengalami pendangkalan.
Wali Kota Palembang Harnojoyo menjelaskan, banyak anak sungai Musi yang berada di sekitar kawasan permukiman penduduk tidak berfungsi dengan baik, menjadi salah satu penyebab banjir setiap turun hujan deras dalam waktu yang cukup lama.
Fungsi sungai dan anak sungai sebagai salah satu media tampung dan resapan air harus dijaga dengan baik.
Selain itu juga berfungsi sebagai sumber air warga kota ini, sarana transportasi air, pusat ekonomi dan bisa dikembangkan menjadi objek wisata air andalan.
Dahulu sungai dan anak Sungai Musi mengalir jernih dan indah sampai dijuluki Venesia dari timur, namun sekarang harus diakui kondisinya sudah berubah.
Melalui restorasi dan normalisasi Sungai Musi dan anak sungainya, semoga Pemkot Palembang bisa mengembalikan julukan Venesia dari timur dan menjadi destinasi wisata air unggulan.
Baca juga: Sumsel masih andalkan wisata Sungai Musi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022