Jakarta (ANTARA) - Tiga dosis vaksin tidak cukup untuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah, sehingga Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan kalangan tersebut untuk mendapat vaksin dosis keempat demi perlindungan optimal terhadap COVID-19.

Seperti dikutip dari Medical Daily, Senin, rekomendasi CDC ini muncul di tengah laporan tentang beberapa apotek di Amerika yang menolak orang yang meminta dosis lain meskipun sudah mendapatkan booster vaksin.

Badan kesehatan masyarakat itu kemudian merevisi pedomannya karena ada kebingungan tentang rekomendasi untuk kelompok immunocompromised atau defisiensi imun. Sebenarnya, CDC telah mengeluarkan panduan yang merekomendasikan dosis keempat pada Oktober lalu.

Baca juga: Gara-gara Omicron, Israel akan beri vaksin dosis keempat untuk lansia

Dengan panduan yang diperbarui, CDC menyatakan orang dengan sistem kekebalan lemah harus menunggu dalam waktu yang lebih singkat untuk mendapatkan dosis booster tambahan di tengah pandemi COVID-19.

Bagi penerima vaksin berbasis mRNA seperti Pfizer dan Moderna, waktu tunggu untuk dosis keempat telah diturunkan menjadi tiga bulan dari semula lima bulan, berdasarkan data tentang kemanjuran vaksin dalam berbagai penelitian.

Sementara, bagi mereka yang divaksinasi dengan vaksin Johnson & Johnson, bisa mendapatkan suntikan booster pertama setidaknya 28 hari setelah suntikan pertama dan harus menunggu setidaknya dua bulan sebelum mendapatkan booster kedua.

Menurut para ahli, orang dengan gangguan kekebalan harus mendapat booster vaksin karena mereka berisiko lebih tinggi terinfeksi bahkan jika mereka telah divaksinasi lengkap.

Orang-orang ini juga cenderung menderita komplikasi COVID-19 yang parah dan berpotensi menyimpan mutasi dengan strain yang lebih ganas.

“Dalam dua bulan terakhir, saya telah melihat banyak dari pasien immunocompromised yang telah mengikuti semua aturan masih memiliki infeksi yang signifikan. Saya benar-benar berpikir ini akan membantu," kata direktur klinis sekaligus pakar penyakit menular di Boston, kepada Washington Post.

Baca juga: Israel tetap berikan vaksin COVID dosis ke-4 pada warga

Baca juga: Israel uji coba pemberian vaksin COVID keempat

Baca juga: Dewan Austria sarankan vaksin COVID keempat bagi pekerja berisiko

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022