Washington (ANTARA News) - Departemen Luar Negeri AS, Senin (25/7), membantah negara itu terlibat dalam pembunuhan ilmuwan nuklir Iran baru-baru ini, dan mendesak Teheran agar tak memanfaatkan peristiwa tersebut "untuk menarik perhatian".
"Kami tidak terlibat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland kepada wartawan di Washington , sebagai jawaban atas kematian Dariush Rezaei, ilmuwan nuklir Iran yang dibunuh di Teheran timur, Sabtu (23/7).
Ia mengatakan Iran "sering melakukan tindakan untuk menuduh Barat" untuk semua jenis kejadian semacam itu.
"Kami harap Teheran tak berencana untuk memanfaatkan kejadian ini untuk menarik perhatian dari apa yang perlu dilakukan, yaitu kembali memenuhi kewajiban internasional," tambah juru bicara tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua, yang dipantau ANTARA di Jakarta.
Ketua Majelis (Parlemen) Iran Ali Larijani menyebut pembunuhan itu sebagai aksi teroris AS-Zionis, demikian laporan saluran satelit Press TV, Ahad.
Telah ada serangkaian upaya pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran dalam beberapa tahun belakangan.
Pada Januari 2010, ilmuwan nuklir Iran dan profesor Fisika di University of Tehran, yang berprestise, Massoud Ali-Mohammadi, dibunuh dengan menggunakan bom berpengendali jauh yang diikatkan pada sepeda motor yang diparkir di dekat rumahnya,
Pada November 2010, seorang lagi ilmuwan nuklir Iran Majid Shahriar juga dibunuh dengan menggunakan bom yang dipasang di mobilnya dalam perjalanannya ke tempat kerja.
Pada Januari, Iran menyatakan Teheran melucuti jaringan mata-mata Israel dan menangkap sekelompok orang yang memiliki kaitan dengan pembunuhan ilmuwan nuklirnya Massoud Ali-Mohammadi.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011