"Mahasiswa asing sebanyak itu berasal dari Inggris, Kanada, Belgia, Arab Saudi, Italia, Austria, dan Belanda," kata Ketua Panitia Program "International Tropical Medicine Summer School" (ITMSS) Irwansyah di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, hal itu menunjukkan penyakit tropis seperti malaria, tuberkulosis, dan demam berdarah saat ini bukan hanya menjadi permasalahan bagi negara tropis, tetapi telah menjadi isu global dan mendapat perhatian dari banyak negara.
"Salah satu bentuk perhatian negara asing tersebut adalah mengirim mahasiswa kedokteran terbaik mereka mengikuti ITMSS. ITMSS merupakan program andalan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)," katanya.
Ia mengatakan, UMY merupakan universitas pertama di Indonesia yang menyelenggarakan program seperti itu. Kegiatan itu rutin diselenggarakan setiap tahun oleh Muhammadiyah Medical Student's Activities (MMSA) yang mempunyai jaringan internasional melalui International Federation of Medical Students Asociation (IFMSA).
Kegiatan ITMMS yang berlangsung selama tiga pekan itu akan diisi beragam kegiatan. Kegiatan itu sekitar 70 persen berisi aktivitas edukasi seperti perkuliahan, aktivitas laboratorium, dan kunjungan ke rumah sakit.
"Sekitar 30 persen berupa kegiatan nonedukasi yakni kegiatan sosial dan malam kebudayaan dari negara peserta. Materi perkuliahan akan diisi oleh beberapa pakar penyakit tropis dari UMY dan Universitas Gadjah Mada (UGM)," katanya.
Dosen FKIK UMY April Imam Prabowo mengatakan, melalui kegiatan itu diharapkan para peserta tidak hanya dapat mendalami tentang penyakit tropis.
"Kami berharap selama mengikuti kegiatan itu mereka juga mendapatkan pencerahan tentang keragaman budaya dan keindahan alam Indonesia," katanya.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011