Jakarta (ANTARA News)- Saham Industri perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) , Senin siang, terkoreksi dengan volume cukup besar, sehingga menekan indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 0,69 persen.
Indeks BEI melemah 20,137 poin menjadi 4.078,685 dan LQ-45 turun 7,174 poin atau 0,99 persen menjadi 719,983.
Analis PT Millenium Danatama Securities, Ahmad Riyadi di Jakarta, Senin, mengatakan para pelaku pasar melakukan aksi lepas saham karena pasar regional cenderung melemah.
Para pelaku melepas saham-saham terutama industri perbankan dan saham rokok, properti dan tambang, katanya.
Saham perbankan, menurut dia merupakan saham paling banyak dijual oleh pelaku pasar untuk mencari untung setelah mengalami kenaikan yang cukup berarti.
Saham Bank BRI misalnya terjual sebanyak 12,49 juta unit senilai Rp81,94 miliar pada kurs akhir Rp6.500 atau turun Rp100 per saham, saham Bank BCA melemah Rp150 menjadi Rp8.100 terjual sebanyak 2,74 juta unit dengan nilai Rp27,24 miliar.
Selain itu saham Bank Danamon turun Rp200 menjadi Rp50.500 dengan volume transaksi sebanyak 4,01 juta dengan nilai Rp26,41 miliar.
Kemudian saham industri rokok turun Rp1.700 menjadi Rp52.250, HM Sampoerna melemah Rp300 menjadi Rp30.700, saham industri tambang, Indo Tambang Mega melemah Rp800 menjadi Rp49.450, dan saham United Tractor berkurang Rp300 menjadi Rp25.350.
Ahmad Riyadi mengatakan, aksi lepas saham itu tidak akan berlangsung lama, tekanan itu terjadi selain aksi profittaking juga karena melemahnya bursa regional.
Namun arus modal asing yang masuk ke pasar domestik makin besar yang akan mendorong pelaku pasar kembali membeli saham, ucapnya.
Sementara itu Direktur Utama Fina Corpindo Nusa, Edwin Sinaga mengatakan, penurunan indeks BEI diperkirakan hanya karena pelaku mencari untung.
Namun peluang indeks untuk mencapai titik baru akan tetap tercapai 4.100 poin, ucapnya.
Indonesia masih tetap merupakan pasar potensial bagi asing untuk mencari imbal hasil yang lebih baik, tambahnya.(H-CS)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011