Jakarta (ANTARA News)- Masih belum ada kesepakatan antara kongres dan pemerintah AS mengakibatkan pelaku pasar masih hati-hati masuk ke pasar domestik, sehingga rupiah pada Senin siang cenderung stabil.

Rupiah di pasar spot antarbank Jakarta naik dua poin menjadi Rp8.520 per dolar dari sebelumnya Rp8.522.

Vice President ANZ Panin Bank, Antony Soewand di Jakarta, Senin, mengatakan kenaikan rupiah yang terlalu cepat memang kurang baik, karena menyulitkan eksportir.

Eksportir kesulitan menentukan harga jual produknya di pasar eskpor, ujarnya.

Menurut dia, apabila terus menguat memang menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia makin bagus, namun pendapatan devisa akan berkurang, karena harga jual produknya makin turun.

"Karena itu kenaikan rupiah agak dihambat agar tidak terlalu cepat menguat, " ucapnya.

Ia mengatakan, pasar domestik masih diminati pelaku asing, mereka lebih suka bermain di Indonesia, karena imbal hasil yang tinggi dan resiko juga begitu besar.

"Kami optimis arus modal asing akan makin kuat masuk ke pasar Indonesia," ucapnya.

Apalagi pemerintah, lanjut dia berusaha menarik dana-dana orang Indonesia yang parkir di luar negeri, yang diharapkan akan dapat mendorong sektor ril tumbuh lebih tinggi.

Sektor riil selama ini diperkirakan masih belum tumbuh dengan baik, karena itu dengan masuknya dana parkir itu maka diharapkan akan dapat membuka lapangan kerja baru bagi tenaga kerja.

Menurut dia, rupiah masih berada dalam kisaran sempit antara Rp8.500 sampai Rp8.550 per dolar, karena pergerakan rupiah masih tetap diawasi Bank Indonesia (BI).

BI kemungkinan menjaga agar rupiah tetap berada dalam kisaran sempit agar kenaikannya tidak terlalu tinggi, ucapnya.(h-CS)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011