Sastrawan Bali Tulis Puisi Tsunami di Aceh
- Jumat, 27 Januari 2006 16:02 WIB
Denpasar (ANTARA News) - Salah seorang sastrawan asal Bali, I Made Suarsa dalam menambah jumlah hasil karya sastranya, menulis kumpulan puisi mengenai bencana tsunami di Aceh 26 Desember 2004.
"Hasil karya sastra yang menggambarkan peristiwa memilukan itu, dilukiskan dalam puisi yang berjudul Linuh Segara Mancuh, Aceh, Meulaboh, Tanah Rencong, Serambi Mekah, Mushala Parwa lan Mushola Parwa", ungkap Windhu Sancaya, salah seorang dosen Fakultas Sastra Unud, pada acara Peluncuran Buku Karya I Made Suarsa dan I Made Sanggra, di Denpasar, Jumat.
Ia menjelaskan, kumpulan puisi-puisi tersebut digabungkan dengan sajak "Serambi Segara Madu" sekaligus dijadikan judul kumpulan, yang menjadikan seratus puisi dengan ratusan makna.
Semua persoalan bangsa tersebut diangkat tidak semata-mata sebagai catatan peristiwa, namun dengan suatu penafsiran dan pemaknaan dari satu sudut pandang atau dari suatu harison harapan tertentu, yang dapat memunculkan adanya perdebatan-perdebatan, apabila dilakukan pengkajian lebih mendalam.
Menurut Windhu, sebagaimana sifat karya sastra pada umumnya, ia lebih pantas untuk direnungkan dari pada untuk diperdebatkan, karena pemaknaan karya sastra ditentukan oleh berbagai aspek yang komplek.
Karya sastra lebih bermakna sebagai pemikiran, refleksi, daripada ditanggapi sebagai realitas, meskipun hubungan antara keduanya tidak bisa dipisahkan.
Tidak kalah menariknya, pada bagian lain hasil karya sastrawan I Made Sanggra (80 th), menggubah cerita Bali "Pan Balang Tamak", yang sarat dengan makna terhadap bahtra kehidupan masyarakat setempat, papar Windhu.(*)Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006