Kami juga sudah menyiagakan seluruh tenaga kesehatannya

Batang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyiapkan sebanyak 15 tempat tidur atau bed untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien COVID-19 varian baru Omicron.

Kepala Bidang Perawatan RSUD Kalisari Kabupaten Batang Samuri di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa ruang tempat tidur yang dipersiapkan tersebut merupakan bekas dari kamar khusus pasien COVID-19 yang tidak diubah desainnya.

"Kami memprediksi puncak penyebaran COVID-19 varian baru Omicron akan terjadi pada akhir Februari 2022. Demikian pula, kami juga sudah menyiagakan seluruh tenaga kesehatannya," katanya.

Samuri mengatakan bagi masyarakat maupun pasien yang berobat atau menjalani rawat inap di RSUD tidak perlu takut karena pihaknya sudah memberlakukan zona ruangan atau gedung untuk pasien COVID-19 dan pasien biasa.

Baca juga: RSUD Batang ditetapkan menjadi rujukan pasien Covid-19

Baca juga: Pemkab Batang percepat capaian vaksinasi 70 persen

Hingga saat ini, kata dia, pihaknya belum mencabut standar pelayanan prosedur COVID-19 dalam pelayanan bagi pasien instalasi gawat darurat (IGD) maupun pasien rawat jalan.

"Prosedur operasi standar atau standar operasional prosedur (SOP) masih tetap kami lakukan dengan skrining bagi pasien IGD maupun rawat jalan. Jadi masyarakat yang berobat atau pun menjalani rawat inap tidak perlu khawatir," katanya.

Bupati Batang Wihaji mengatakan berdasarkan prediksi dari Pemerintah pusat bakal ada potensi kenaikan kasus COVID-19 sehingga untuk mencegah penularannya yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat.

"Menurut prediksi akhir Februari 2022 akan terjadi puncak kasus COVID-19 dan kekuatan untuk menangkalnya hanya satu yaitu patuh protokol kesehatan. Jika prokesnya diterapkan dan kita sudah divaksinasi maka insya Allah daya tahan tubuh akan kuat," katanya.

Ia mengatakan kenyataan di lapangan masyarakat kini sudah mulai abai prokes dan aktivitas juga mulai ramai.

"Kami berharap silakan (masyarakat, red.) beraktivitas namun harus mematuhi prokes. Kesiapan pemkab mulai rajin melakukan pelacakan (tracing)," katanya.

Baca juga: Tujuh pekerja di KIT Batang dinyatakan positif COVID-19

Baca juga: Polres Batang vaksinasi COVID-19 ratusan pelajar dukung PTM

Pewarta: Kutnadi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022